Menjaga Pendidikan Karakter Siswa di Era Digital
PENULIS: Dina Lensiana Irwanti, S.Pd, guru SDN 1 Gebang, Gemuh, Kendal--
Guru tidak hanya mengajarkan konsep karakter yang baik, tetapi bagaimana mengarahkan peserta didik untuk dapat mengimplementasikan pada kehidupan sehari-hari.
Selain itu, masyarakat sekitar juga ikut andil dalam perkembangan karakter peserta didik. Peran sekolah atau guru yaitu dapat mempersiapkan berbagai pilihan dan strategi untuk menanamkan setiap nilai-nilai, norma-norma dan kebiasaan-kebiasaan ke dalam mata pelajaran yang diampunya.
Guru dapat memilih cara-cara tertentu dalam proses pembelajarannya. Misalnya saja memilih berbagai kutipan yang berkaitan dengan karakter, diskusi kelompok, membuat cerita, dan lain sebagainya.
Berikut contoh penerapan keteladan pendidikan karakter di sekolah:
Sekolah memberikan program-program khusus bimbingan konseling pada siswa yang memiliki kesulitan belajar. Dengan bimbingan tersebut, maka siswa yang memiliki kesulitan belajar akan terbantu.
Sehingga siswa mampu mengembangkan potensinya secara maksimal dan belajar mengubah dirinya menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Secara sadar, guru datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan jadwal mengajar dan jam kerja. Hal ini merupakan bentuk komitmen dan kesepakatan yang sudah disetujui guru, bukan hanya sekedar bentuk disiplin di sekolah saja.
Sebagai pendidik ataupun orang tua sudah seharusnya menjadi pengawas dan pembimbing yang baik untuk anak-anak dalam mendapatkan infromasi. Apalagi usia anak-anak sekolah dasar yang masih belum mampu membedakan dengan baik mana hal yang baik dan mana hal yang buruk.
Dikhawatirkan, dengan teknologi yang ada, anak-anak justru terkena dampak negatif dari teknologi itu sendiri karena kurangnya pantauan pendidik maupun orangtua. Berbagai alasan di atas menjadi dasar pentingnya pendidikan karakter untuk menghadapi era digitalisasi saat ini. (*)
Penulis: Dina Lensiana Irwanti, S.Pd, guru SDN 1 Gebang, Gemuh, Kendal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: