Upaya Peningkatan Literasi Numerasi Melalui Video

Upaya Peningkatan Literasi Numerasi Melalui Video

PENULIS - Siska Andriyani Burhan, S.Pd, guru SD N Pakem 01, Sukolilo, Pati--

Tahukah Anda bagaimana Covid-19 bisa merebak begitu cepat bahkan imbasnya sampai ke dunia pendidikan? Seluruh sekolah di Indonesia harus melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau yang biasa disebut pembelajaran daring. 

Dunia pendidikan mengalami penurunan khususnya dalam literasi numerasi karena kesulitan belajar siswa selama berada di rumah. 

Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic C-operation and Development (OECD) pada tahun 2019, Indonesia menempati rangking 62 dari 70 negara yang terkait dengan literasi atau bisa dikatakan memiliki tingkat literasi yang rendah.

Literasi berkaitan dengan bahasa sedangkan numerasi berkaitan dengan berhitung atau matematika. 

Literasi numerasi merupakan kecakapan serta pengetahuan untuk menggunakan berbagai macam bentuk dan simbol serta angka yang terkait dengan matematika guna memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari, oemudian menganalisis informasi yang dipaparkan serta menginterpretasi hasil analisisuntuk memprediksi serta mengambil keputusan (Kemdikbud, 2017).

Sebagai pendidik, khususnya guru SD selama pembelajaran daring harus memiliki inovasi untuk memfokuskan siswa supaya rajin membaca, menulis, dan berhitung. Inovasi guru harus bermacam-macam sesuai dengan kondisi siswa. 

Salah satu upaya peningkatan literasi numerasi adalah menggunakan video yang menarik perhatian siswa untuk belajar lebih bersemangat. 

Menurut Sadiman (2008), video merupakan media audio visual yang menampilkan gerak. Video merupakan bahan pembelajaran yang berupa audio visual yang digunakan untuk menjelaskan materi. 

Video di dalam pembelajaran kelas V sangat bermanfaat bagi guru dan siswa di tengah pandemi seperti sekarang ini.

Langkah-langkah pembelajaran ketika menggunakan video yaitu:

(1). Guru menyiapkan video pembelajaran berupa video buatan guru atau dari Youtube. 

(2). Guru mengirimkan video tersebut ke group WhatsApp kelas V. 

(3). Guru memberikan waktu pada siswa untuk menonton video tersebut. 

(4). Guru memberikan tugas yang telah diberikan setelah menonton video pembelajaran. 

Sumber: