Libatkan 7 Dokter Forensik, Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Mulai Disiapkan

Libatkan 7 Dokter Forensik, Autopsi Ulang Jenazah Brigadir J Mulai Disiapkan

--

JAKARTA — Digelar pada Rabu (27/7) pekan depan di Jambi,  Mabes Polri telah menetapkan jadwal autopsi ulang jenazah Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat dengan melibatkan 7 dokter forensik.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo memastikan melibatkan tujuh dokter forensik dari PDFI dalam autopsi ulang jenazah Brigadir J.

“Kalau dari Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia yang saya sudah dapatkan informasi ada tujuh orang,” tandasnya.

Jenderal bintang dua itu mengaku tidak mengingat nama ketujuh dokter forensik tersebut.

Namun, kata dia, ketujuh dokter itu memiliki keahlian mumpuni dalam bidang forensik.

Menurutnya, langkah itu diputuskan setelah kepolisian berkoordinasi dengan sejumlah pihak, di antaranya berkomunikasi dengan pihak pengacara, Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia (PDFI), dan para pakar forensik.

“Pelaksanaan ekshumasi di Jambi akan dilaksanakan pada Rabu besok,” kata Dedi seusai prarekonstruksi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7).

 Irjen Dedi mengatakan tim kedokteran forensik bakal pergi ke Jambi pada Selasa (26/7).

“Jadi, tim akan berangkat Selasa dan Rabu akan melaksanakan ekshumasi dengan menghadirkan para pihak-pihak yang ahli di bidangnya,” ujar Dedi.

Perwira tinggi Polri itu menyebutkan autopsi ulang itu tentunya berkolaborasi dengan kedokteran forensik Polri.

Dikutip dari JPNN.com, Brigadir J tewas seusai terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7). 

Selain menyebut sudah ada pihak yang mengaku membunuh Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga mengaku telah menemukan jejak elektronik dugaan pembunuhan terencana terhadap putra kliennya.

Hal tersebut ia ungkapkan usai mendatangi Mapolda Jambi untuk mendampingi pihak keluarga memenuhi panggilan penyidik.

“Satu hal yang perlu diinformasikan adalah kami sudah menemukan jejak digital dugaan pembunuhan berencana, artinya ada rekaman elektronik,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com