Keluarga Brigadir J Tidak Percaya Penjelasan Mabes Polri, Pengacara: Pelakunya Bukan 1 Orang

Keluarga Brigadir J Tidak Percaya Penjelasan Mabes Polri, Pengacara: Pelakunya Bukan 1 Orang

Brigadir J semasa hidup.--

JAKARTA– Tidak percaya dengan penjelasan Mabes Polri, Keluarga Brigadir Nopransyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J menunjuk pengacara untuk menangani kasus ini.

Brigadir J diduga disiksa dan dibunuh. Hal ini seperti dikatakan pihak keluarga melalui kuasa hukumnya Kamaruddin Simanjuntak.

“Saya yakin pelakunya bukan hanya 1 orang. Karena ada yang pegang senjata api. Ada yg pakai senjata tajam. Ada yg mengiris-iris. Ada yang memukul. Pasti lebih dari 1 orang,” ujar Kamaruddin Simanjuntak melalui sebuah video seperti dikutip dari channel Jaya Inspirasi pada Senin (18/7). 

Hal itu diyakini oleh keluarga berdasarkan sejumlah luka-luka di tubuh Brigadir J.

Dia meminta kasus ini diungkap berdasarkan fakta-fakta hukum. Bukan opini maupun informasi sepihak.

“Kalau semua berdasarkan katanya dan katanya, itu bukan fakta hukum,” papar Kamarudin.

Diketahui, pada hari ini Kamarudin Simanjuntak datang ke Bareskrim Polri di Jakarta. Dia melaporkan adanya dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Seperti diberitakan, aksi baku tembak yang terjadi di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo terus diselidiki.

Informasi yang dihimpun tim penyelidik, insiden penembakan terjadi karena Brigadir Nopransyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J diduga melecehkan istri Ferdy Sambo. Yaitu Putri Candrawathi.

Yosua disebut masuk ke kamar istri Ferdy Sambo dan menodongkan pistol.

“Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan menodongkan senjata,” kata Karopenmas Div Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan di Jakarta, Senin (11/7). 

Melihat kehadiran Brigadir J di dalam kamarnya, istri Ferdy Sambo berteriak histeris.

Teriakan istri Ferdy Sambo itu didengar oleh Bharada E yang saat itu berada di lantai 2. Dia pun berlari turun ke lantai 1 dan menuju ke arah kamar pribadi komandannya.

Melihat kedatangan Bharada E, Brigadir Yosua menegurnya. Karena panik, Yosua langsung menodongkan senjata dan menembak Bharada E.

Sumber: fin.co.id