Dicari 2 Hari, Pemancing yang Hanyut Akibat Banjir Bandang Sungai Kumisik Tegal Akhirnya Ditemukan

Dicari 2 Hari, Pemancing yang Hanyut Akibat Banjir Bandang Sungai Kumisik Tegal Akhirnya Ditemukan

DITEMUKAN- Setelah melakukan upaya pencarian selama dua hari, tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan Andi Rehan Adim (31) warga Desa Harjawinangun Kecamatan Balapulang yang sebelumnya hilang terbawa arus Sungai Kumisik Desa Danareja Kecamatan Margas-Istimewa-

MARGASARI - Setelah melakukan upaya pencarian selama dua hari, tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan Andi Rehan Adim (31) warga Desa Harjawinangun Kecamatan Balapulang yang sebelumnya hilang terbawa arus Sungai Kumisik Desa Danareja Kecamatan Margasari KabupatenTegal pada Kamis (14/7) siang sekitar pukul 11.15 WIB.

Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia 6 kilometer dari lokasi awal dirinya hanyut.

Relawan PMI Kabupaten Tegal M. Ramedhon mengatakan, operasi pencarian yang sebelumnya dihentikan karena belum membuahkan hasil kembali dilanjutkan pada Kamis (14/7) pagi. Setelah apel, tim kemudian mulai melakukan penyisiran kembali di sungai.

"Sekitar pukul 08.30 WIB, tim gabungan yang dibagi menjadi 2 regu kembali melakukan penyisiran dari TKP sampai jembatan Desa Dukuhtengah Kecamatan Margasari," katanya.

Selanjutnya, kata Ramedhon, sekitar pukul 11.15 WIB, tim berhasil menemukan korban sekitar 6 kilometer dari TKP. Setelah dievakuasi, jenazah korban kemudian diantar ke rumah duka oleh tim gabungan. 

"Dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR kemudian dihentikan," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang warga yang tengah memancing terseret derasnya arus Sungai Kumisik Desa Danareja Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal pada Selasa (12/7) sore sekitar pukul 15.30 WIB. Akibatnya, hingga malam hari korban belum dapat diketahui lantaran keberadaannya masih dalam pencarian.

M. Ramedhon mengatakan kejadian bermula saat korban yang diketahui bernama Andi Rehan Adim (31) warga Desa Harjawinangun Kecamatan Balapulang bersama dua rekannya memancing di aliran Sungai kumisik dekat dengan jembatan. Tiba-tiba aliran air menjadi deras dan debitnya cukup tinggi.

"Saat itu, rekan korban sudah memperingatkannya untuk menepi. Tetapi korban kebingungan dan panik," katanya. 

Tidak lama berselang, kata Ramedhon, korban terbawa arus sungai. Kedua rekannya juga telah berupaya untuk mengejar dan menolongnya menggunakan tongkat kayu, tetapi korban terlepas dan terbawa arus. 

"Rekan korban selanjutnya meminta bantuan kepada warga untuk membantu melakukan pencarian," ujarnya. (muj/ima)

Sumber: