Khawatir Pendapatannya Terancam, Puluhan Sopir Elf Datangi PT BIG

Khawatir Pendapatannya Terancam, Puluhan Sopir Elf Datangi PT BIG

Selasa (5/4) pagi tadi, puluhan sopir elf di Kabupaten Brebes mendatangi PT Bintang Indokarya Gemilang (BIG) di Kecamatan Tanjung. 

Kedatangan mereka tidak lain untuk mempertanyakan ke pihak perusahaan yang telah menyediakan bus untuk antar jemput karyawan. 

Empat perwakilan sopir angkutan dipersilakan masuk oleh pihak perusahaan untuk melakukan audiensi. 

Perwakilan sopir angkutan elf, Eling Tri Wiratno mengatakan, perwakilan empat orang yang awalnya akan melakukan demonstrasi diminta masuk ke dalam pabrik untuk audiensi. 

Mereka memprotes terkait adanya bus yang disediakan untuk karyawan, akan menurunkan penghasilan para sopir angkot. 

"Adanya bus untuk karyawan jelas akan menurunkan penghasilan kami. Sedangkan kami harus kejar setoran harian ke pemilik armada," ungkapnya. 

Sementara itu, Kepala Bidang Lalulintas Dishub Brebes M. Reza Prisman mengatakan, PT BIG menyediakan armada untuk antar jemput karyawan. Adanya armada yang disediakan perusahaan dirasa tidak akan mengurangi pendapatan mereka. 

Apalagi, penyediaan armada ini untuk memenuhi sarana dan prasarana perusahaan terkait analisis dampak lingkungan dan lalulintas (Amdal Lalin). 

"Dalam pendirian sebuah perusahaan harus ada Amdal Lalin yang salah satu di antaranya adalah perusahaan harus menyediakan bus untuk karyawan."

Lebih lanjut, jumlah karyawan di PT BIG hampir 10.000 orang, jadi tidak akan mengurangi pendapatan sopir elf. Sedangkan pihak perusahaan hanya menyiapkan sedikit armada bus antar jemput dan saat ini masih dalam tahap uji coba. 

"Kemungkinan mereka (sopir) tahunya busnya ada banyak. Tapi kan kenyataannya cuma sedikit. Ada bus yang akan antar jemput ke arah timur dan ada yang antar jemput ke arah barat," lanjut Reza. 

Perwakilan perusahaan PT BIG, Edi Suryono saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya hanya menyediakan tiga unit armada bus antar jemput karyawan sesuai dengan aturan Amdal Lalin. Hasil audiensi tadi sopir truk sudah memahaminya. 

Menurutnya, angkutan umum atau elf tidak bisa dijangkau semua karyawan. Terutama bagi karyawan yang pulang di atas pukul 18.00 sore. 

"Jam 6 sore itu sudah tidak ada angkutan. Karyawan mau pulang juga bingung. Penyediaan bus antar jemput ini tidak akan mengurangi penghasilan sopir angkot. Dan hasil pertemuan tadi mereka sudah memahaminya," pungkasnya. (ded/ima)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: