Ibu Penggorok Tiga Anaknya Dikenal Pendiam, Ketua RT: Dia Perias Pengantin Tapi Belakangan Nganggur
Ibu yang tega menggorok ketiga anaknya di dalam kamar d Dukuh Sokawera RT 03 RW 02 Desa Tonjong Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes, Minggu (20/3), sudah diamankan polisi. Oleh para tetangganya, pelaku yang berprofesi sebagai perias pengantin ini dikenal pendiam.
Menurut Ketua RT Heru Prasetio, KU terduga pelaku dikenal dengan kepribadian yang pendiam. Dia juga membenarkan kesehariannya, terduga pelaku juga menerima rias pengantin (panggilan).
Namun, kata Heru, belakangan ini yang bersangkutan sedang menganggur.
"Jujur warga sini sangat kaget, soalnya tidak ada tanda-tanda akan ada kejadian seperti ini. Dan dia (terduga pelaku, Red) juga dikenal sebagai orang yang pendiam," ujarnya.
"Walaupun itu kejadiannya di RT 03 RW 02, dan saya ketua RT 02 RW 02 kejadian ini bikin semua warga kaget. Karena, sehari sebelumnya tidak ada kejanggalan," lanjutnya.
Dijelaskan Heru, selama dirinya mengenal terduga pelaku, orangnya tidak ada yang mencurigakan. Apalagi kebetulan, saat kejadian memilukan itu sang suami sedang bekerja di luar kota.
"Suaminya bekerja di luar kora, ini informasinya sedang dalam perjalanan pulang," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Kades Tonjong Samsudin. Dikatakannya, terduga pelaku dikenal sangat pendiam. "Orangnya pendiam. Kesehariannya di rumah," singkatnya.
Sebelumnya diberitakan, KU (35), ibu di Dukuh Sokawera RT 03 RW 02 Desa Tonjong, Brebes langsung diamankan polisi, usai diduga tega menggorok ketiga anaknya, Minggu (20/3) Subuh. Ketiga anak korban ditemukan tergeletak di lantai kamar, dengan luka sayatan dilehernya.
Ironisnya, anak ketiga pelaku, ARK (7) ditemukan sudah meninggal dunia. Sedangkan anak pertamanya, KSZ (10) dan anak ketiga, E (5) masih bernapas meskipun keduanya juga menderita luka sayatan di lehernya.
Terungkapnya kejadian memilukan itu berawal saat Hamidah yang tak lain bibi pelaku mendengar suara jeritan dari dalam kamar yang ditempati keponakan bersama tiga anak-anaknya. namaun, saat pintu akan dibuka, Hamidah kesulitan karena terkunci dari dalam.
Selanjutnya dia berteriak meminta pertolongan. Lalu datanglah Iwan yang kemudian secara bersama-sama mendobrak dan membuka paksa pintu kamar menggunakan palu.
Saat itulah keduanya kaget dan terkejut saat mendapati ketiga anak-akak KU tergeletak di lantai kamar. Anak kedua terduga pelaku, ARK bahkan sudah tidak bernapas lagi.
Sedangkan anak ketiga, KSZ dan anak terakhir terduga pelaku E juga menderita luka sayatan di bagian lehernya, tetapi masih bernapas. Oleh warga keduanya lalu dibawa ke salah satu rumah sakit di Bumiayu. (ded/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: