Bengkak Rp113,9 Triliun, DPR Ngotot Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditinjau Ulang

Bengkak Rp113,9 Triliun, DPR Ngotot Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditinjau Ulang

Biaya megaproyek kereta api cepat Jakarta-Bandung membengkak dari biaya awal pembangunan KCJB sebesar US$ 6,07 miliar atau sekitar Rp86,5 triliun menjadi Rp113,9 triliun.

Investasi ini melonjak sekitar Rp27 triliun dari perhitungan sebelumnya.

Hal ini membuat Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Partai Golkar Hamka B Kady meminta pemerintah mereview kembali total nilai investasi megaproyek kereta api cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

“Ini harus direview dalam waktu sesegera mungkin untuk mengetahui berapa besar investasi yang harus digelontorkan. Apakah benar Rp113 triliun atau tidak. Jika semakin membengkak lagi biaya investasinya maka semakin lama masa konsesinya,” papar Hamka dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Kementerian Perhubungan dan PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC), Senin (7/2).

Legislator asal Sulawesi Selatan ini mendorong transparansi pemerintah menjelaskan ke rakyat soal megaproyek yang telah dimulai sejak 2016 dan target rampung pada 2019 lalu.

Karena kata dia, keberadaan proyek ini pasti berimbas ke banyak hal terkait dengan akibat sosialnya, terhadap ekonomi, transportasi yang eksisting dan infrastruktur yang sudah ada.

“Jujur saja kepada rakyat berapa total investasinya, berapa lama masa konsesinya, serta manfaat untuk masyarakat. Resiko lainnya harus benar-benar dipikirkan seperti angkutan jalan, kereta api yang sedang eksisting, dan jalan tol,” jelasnya dikutip dari Fajar. (Rtc/ima)

Sumber: