Akses Jalan Rusak, Petani di Brebes Selatan Kesulitan Distribusi Hasil Panen
Aktivitas pendistribusian hasil pertanian di sentra agribis Desa Pandansari Kecamatan Paguyangan Kabupaten Brebes terkendala. Akses jalan yang digunakan petani rusak.
Kondisi inipun dikeluhkan para petani, karena sangat dirasakan saat terjadi peningkatan pesanan. Utamanya selama Ramadan hingga menjelang Lebaran nanti.
Ruas jalan tersebut merupakan jalan poros yang menghubungkan Desa Pandansari dengan Desa Igirklanceng Kecamatan Sirampog. Selain dimanfaatkan sebagai lalu lintas pendistribusian, jalan ini juga menjadi akses utama petani menuju lahan pertanian.
"Dua wilayah penghasil komoditas pertanian yakni Desa Pandansari dan Sirampog mengandalkan jalan ini, sebab banyak petani yang memiliki ladang di sepanjang jalur ini," ungkap Setiwan, petani setempat, Rabu (5/1).
Dikatakan Setiawan, selain bergelombang, lapisan aspal juga menghilang di beberapa titik hingga menyisakan batu landasan jalan saja. Pada sejumlah lokasi juga terdapat permukaan jalan yang mengalami amblas.
"Jalur ini merupakan akses utama para petani dua wilayah dalam berkegiatan, maupun mendistribusikan hasil pertaniannya keluar wilayah. Namun akibat rusaknya jalan, kami sangat merasakan dampaknya," kata Setiawan.
Tidak hanya pendistribusian hasil panen, petani juga merasakan kendala dalam mobilisasi obat-obatan mapun pupuk menuju lahan pertanian, akibat tidak semua pemilik kendaraan bersedia mengangkut muatan dengan jumlah seperti sebelum jalan rusak.
"Jika sebelumnya bisa dimuat satu truk engkel, tapi sekarang harus dibagi menggunakan mobil kecil sehingga ongkosnya juga bertambah," terang pemilik kebun wortel dan bawang daun ini.
Warga berharap perbaikan sarana infrastruktur dapat menjangkau ruas jalan tersebut, karena keberadaannya yang sangat diperlukan bagi petani maupun warga lainnya.
"Selain sektor pertanian, jalan ini juga sebagai akses pendidikan maupun perekonomian dua wilayah. Tapi sudah cukup lama kondisinya rusak," keluhnya.
Bagian teknis UPT Dinas PU wilayah Bumiayu Siswanto, membenarkan kondisi yang terjadi diwilayahnya tersebut. Dikatakan, dari total panjang jalan ruas jalan poros penghubung dua Kecamatan tersebut sepanjang 9,5 kilometer.
Di mana terdapat 2 kilometer di antaranya yang mengalami kerusakan. "Pemeilihraan sudah ada di beberpa titik namun belum bisa menyentuh keseluruhan, tetap kita upayakan agar bisa mendapat penanganan," terangnya. (pri/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: