Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Banyak Masalah, Pemerintah Jangan Ngeles Lagi
Pembongkaran enam pilar tiang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di wilayah DK46, Teluk Jambe, Kabupaten Karawang dikritisi anggota Komisi V DPR RI, Toriq Hidayat.
Menurutnya, hal itu menunjukkan pengawasan yang dilakukan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) tidak profesional.
“Walaupun pembongkaran enam pilar tiang merupakan hasil audit KCIC atas kelalaian kontraktor dalam pengerjaan kontruksi. Namun tetap saja pengawasan ketat sejak mulai proses pengerjaan kontruksi tiang sangat penting dilakukan,” sebut Toriq, Rabu (15/12).
Toriq menilai cara kerja seperti ini membuktikan bahwa kritik publik yang disampaikan pada pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung adalah benar adanya.
Infrastruktur yang belakangan membutuhkan dana Rp114 triliun lebih itu tanpa kajian matang.
“Kami sudah menyampaikan kepada pemerintah melalui sidang paripurna agar proyek KCJB dihentikan sementara hingga selesai audit. Dan harus ada yang bertanggungjawab penuh atas berbagai kendala yang menyebabkan nilai proyek ini terus membengkak,” ucapnya.
Toriq juga mengatakan bahwa sejak proyek KCJB dimulai pada 2016 lalu, bermacam kendala terus bermunculan.
Dari permasalahan pembebasan lahan, membengkaknya anggaran, kasus pencurian besi, dan terkahir beralih ke perobohan tiang pancang yang tidak memperhatikan standar keselamatan kerja.
“Namun permasalahan yang kerap kali menerpa Proyek KCJB tidak membuat pemerintah bergeming. Karenanya saya sangat berharap kepada PT. Kereta Api Indonesia yang ditunjuk oleh pemerintah beberapa waktu lalu untuk mengelola proyek ini agar segera memperbaiki kinerja PT. KCIC,” tandasnya. (khf/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: