Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Seminggu, Jarak Luncuran Awan Panas Gunung Semeru Bisa Diprediksi
Curah hujan dengan intensitas lebat diprediksi akan mengguyur sejumlah wilayah di Indonesia sepekan ke depan. Masyarakat diminta waspada dan berhati-hati, mulai dari Sumatera, Sulawesi, Jawa, dan hampir seluruh wilayah Indonesia lainnya.
"Ini diprediksi akan terjadi sampai puncak musim hujan pada Januari hingga Februari 2022," ujar Kepala Pusat Meteorologi Publik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fahri Radjab di Jakarta, Senin (6/12).
Selama sepekan ke depan, hujan lebat di sejumlah wilayah berpotensi mengakibatkan banjir. Seperti di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Bengkulu, dan Sumatera Selatan.
"Warga di wilayah-wilayah tersebut harus mewaspadai potensi banjir dan bencana hidrometeorologi lainnya. Intinya selama musim hujan ini yang perlu diwaspadai adalah bencana hidrometeorologi. Seperti banjir bandang dan tanah longsor. Itu yang perlu diwaspadai," paparnya.
Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru melalui udara menggunakan helikopter BNPB.
Suharyanto didampingi Kapolda Jawa Timur Nico Afinta, dan Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah. Mereka terbang dari Lapangan Bola Desa Condro, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12).
Pada peninjauan tersebut, Suharyanto melihat langsung dampak dari kejadian bencana awan panas guguran Gunung Semeru setelah helikopter terbang rendah.
Gambaran visual yang terlihat, kondisi di sepanjang daerah aliran lahar di Curah Kobokan mengalami kerusakan dan tertutup material vulkanik dari awan panas guguran Gunung Semeru.
Beberapa vegetasi yang ada di sepanjang daerah ailran lahar di Curah Kobokan juga mengalami kerusakan dan banyak pohon yang tumbang dan mati.
Melalui pantauan udara tersebut, juga terlihat kerusakan Jembatan Gladak Perak di Desa Curah Kobokan yang rusak dan memutus jalur darat antara Lumajang menuju Malang akibat terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.
Di samping itu, visual lain yang didapatkan dari pantauan udara adalah kerusakan permukiman warga yang berada di sepanjang bantaran daerah aliran lahar di Curah Kobokan.
Selain itu, beberapa titik di sepanjang aliran lahar itu juga masih muncul kepulan asap dari material awan panas guguran. (khf/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: