115 Karya Diapresiasi Deputi LAN, Pemkab Tegal Raih Peringkat ke-12 Indeks Kepuasan Daerah
Pemkab Tegal mendapat peringkat ke-12 indeks kepuasan daerah dari surat keputusan Menteri Dalam Negeri RI. Hal ini dikatakan Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI Tri Widodo Wahyu Utomo.
Dirinya mengapresiasi 115 karya inovasi Pemkab Tegal. Saat dirinya menyaksikan penayangan nominasi inovasi dari 48 organisasi perangkat daerah (OPD), 11 puskesmas dan satu badan usaha milik daerah (BUMD) Kabupaten Tegal.
Banyaknya nominasi inovasi yang diluncurkan Pemkab Tegal pada tahap deliver laboratorium inovasi pelayanan publik ini cukup memukaunya. Pasalnya, tidak banyak daerah yang memiliki inovasi hingga ke tingkat bawah.
"Di sini saya lihat inovasinya sangat beragam dan hampir semua OPD termasuk kecamatan ikut serta. Dan tidak mau ketinggalan untuk membuat inovasi yang bisa berkontribusi memajukan Kabupaten Tegal,” katanya.
Padahal tahun 2019 lalu, tambah Tri, Pemkab Tegal hanya punya sedikit inovasi sehingga mendapat skor nilai 140 atau menduduki peringkat ke-195 dengan menyandang predikat kurang inovatif.
Namun, di tahun 2020, sebagaimana tertera pada Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri RI, Indeks Kepuasan Daerah Pemkab Tegal meningkat dan naik peringkat menjadi ke-27. Dari sini kemudian diseleksi kembali dan pada akhirnya menghantarkan Pemkab Tegal menjadi peringkat ke-12.
Jadi, Pemkab Tegal sekarang sedang berjalan menuju ke predikat kabupaten terinovatif. Dirinya sangat bangga dan ini patut diacungi jempol.
"Saya berharap, dari inovasi yang ada saat ini dapat memberikan dampak positif dan bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Tegal. Semoga inovasi yang ada ini bisa memberikan dampak signifikan bagi Kabupaten Tegal,” tambahnya.
Bupati Tegal Umi Azizah berpandangan bahwa membangun daerah, terutama dalam merespon tantangan global, tidak bisa lagi hanya dengan mengandalkan cara-cara biasa atau bussiness as ussual.
Harus ada nilai tambah pada output yang besar atau produktivitas yang tinggi dari efisiensi faktor inputnya. Hal itu, titik tumpunya ada di kemauan dan kemampuan daerah dalam berinovasi.
Sehingga melalui konsep pendampingan Laboratorium Inovasi LAN RI ini, dirinya berharap akan lahir champions of innovation atau smart Aparatur Sipil Negera (ASN) yang memiliki semangat membangun lewat gagasan inovasi pelayanan yang bervisi jauh ke depan.
Dirinya meminta, momen ini bisa ditangkap Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah dengan memberikan reward
atau penghargaan kepada ASN inovator.
Pada seleksi terbuka pejabat pimpinan tinggi pratama BKD, dirinya titip pesan untuk bisa mengembangkan konsep reward atau penghargaan kepada individu ASN inovator atau berprestasi yang dikemas lewat program employee of the year dari mulai tingkat OPD hingga kabupaten.
Ditekankan pula perlunya konsep employee of the month di masing-masing unit pelayanan. Petugas yang dinilai memberikan pelayanan terbaik fotonya terpampang di ruang pelayanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: