Sopir Angkot Khawatir Pendapatan Berkurang karena Tidak Boleh Ngetem Jika Malioboro-nya Tegal Sudah Jadi
Sejumlah sopir angkutan kota (angkot) yang biasa mencari penumpang di sekitar Jalan Ahmad Yani merasa resah dengan pembangunan City Walk di lokasi itu. Mereka khawatir nantinya tidak diperkenankan menunggu penumpang (ngetem) jika Malioboro-nya Tegal itu sudah jadi sehingga berpengaruh pada pendapatan.
Salah satu sopir angkot, Karyono mengatakan, selama menarik, lokasi andalannya yakni Pasar Pagi yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani. Itu pun harus menunggu beberapa saat di salah satu titik.
"Selama ini yang jadi andalan, pedagang dan pengunjung pasar pagi. Itu pun harus ngetem," katanya.
Menurut Karyono, jika nantinya pembangunan kawasan City Walk itu sudah jadi, dirinya khawatir tidak bisa mangkal lagi. Sehingga akan berpengaruh terhadap pendapatannya.
Hal senada diungkapkan Kasrudin (50), sopir angkot jurusan Tegal-Dukuhturi. Dirinya juga keberatan dengan sistem satu arah yang wacananya akan diberlakukan. Sebab, jika itu diterapkan nanti tidak bisa menunggu penumpang seperti sekarang ini.
"Kami merasa keberatan jika jalan ini dijadikan satu arah. Kalau satu arah diberlakukan, nanti jadi tidak bisa menunggu penumpang," ujarnya.
Menurut Kasrudin, selama ini pendapatan kotor dalam sehari, biasanya mencapai Rp100 ribu. Dari jumlah itu, Rp30 ribu untuk setoran, Rp40 ribu beli BBM. (muj/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: