Covid-19 Kembali Mengganas di Eropa, di Rusia Sehari 1.028 Pasien Meninggal Dunia

Covid-19 Kembali Mengganas di Eropa, di Rusia Sehari 1.028 Pasien Meninggal Dunia

Wabah penyebaran virus di Jerman juga terjadi di kelab malam Berghain yang dibuka beberapa waktu lalu. Menurut Berliner Morgenpost, setidaknya 19 orang terinfeksi Covid saat mengikuti sebuah pesta di kelab itu.

Belgia

Kasus harian positif Covid-19 di Belgia mencapai 3.854 pada Selasa (19/10). Mengutip dari Associated Press, salah satu penyebab angka di Belgia kian tinggi adalah karena penyebaran varian Delta di kalangan anak muda.

Namun, peningkatan ini masih dibilang kecil mengingat dulu Belgia pernah menjadi titik panas penyebaran Covid-19. Pada 29 Oktober 2020, kasus harian Covid-19 di negara ini mencapai lebih dari 23 ribu.

Republik Ceko

Mengutip Fox, peningkatan harian kasus Covid-19 di Republik Ceko mencapai 3.246 pada Selasa (19/10). Angka ini dua kali lipat lebih besar dari seminggu lalu.

Kementerian Kesehatan Republik Ceko juga menyatakan bahwa angka tadi merupakan angka tertinggi sejak 20 April.

Lonjakan kasus harian Covid-19 di negara ini juga diikuti dengan meningkatnya pasien rawat inap dan meninggal dunia akibat infeksi virus. Sebanyak 620 pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit Republik Ceko pada Selasa (19/10), sekitar 100 di antaranya dalam kondisi serius.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Ostrava sekaligus Ahli Epidemiologi di Republik Ceko menyatakan bahwa ada tiga faktor yang membuat negara ini mengalami kenaikan kasus harian Covid-19, dikutip dari CNN.

Pertama, pemerintah negara ini tidak mendengarkan penasehat mereka, salah satunya adalah menolak mewajibkan penggunaan masker kala musim panas. Kedua, dibukanya berbagai toko menjelang Natal 2020. Terakhir, kegagalan pemerintah dalam mengantisipasi varian baru virus corona yang bermunculan sejak Januari.

Slovenia

Slovenia juga masuk dalam negara Eropa yang mengalami kenaikan angka kasus positif Harian. Pada Selasa (19/10), kasus harian Covid-19 di negara ini mencapai 1.669.

Perdana Menteri Slovenia Janez Jansa pada Senin (18/10) menyalahkan meningkatnya infeksi Covid-19 di negara itu terjadi akibat bentrok yang terjadi antara polisi dan orang yang menentang pembatasan dan vaksinasi kala demo.

Demo yang dilakukan pada Selasa (5/10) lalu mengkritik kebijakan pemerintah Slovenia yang mewajibkan pegawai negeri sipilnya untuk menunjukkan bukti vaksinasi atau tes PCR negatif sebelum masuk ke kantor, bersumber dari Associated Press.

Polandia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: