Covid-19 Kembali Mengganas di Eropa, di Rusia Sehari 1.028 Pasien Meninggal Dunia

Covid-19 Kembali Mengganas di Eropa, di Rusia Sehari 1.028 Pasien Meninggal Dunia

Beberapa negara Eropa kini sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19. Beberapa diantaranya yakni Rusia, Inggris, dan Jerman. Rusia sendiri sempat mencetak penambahan jumlah kematian tertinggi kala meningkatnya infeksi virus, yakni mencapai lebih dari 1.000 orang.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyatakan bahwa kasus Covid-19 di Eropa meningkat selama tiga minggu terakhir, bersumber dari CNBC.

Berikut beberapa negara Eropa yang mengalami lonjakan kasus Covid-19:

Rusia

Mengutip data Universitas John Hopkins, penambahan kasus Covid-19 harian di Rusia mencapai 32.835, Selasa (19/10) lalu.

Gugus Tugas Covid-19 Rusia juga melaporkan penambahan kematian sebanyak 1.028 kematian pada hari yang sama. Angka ini merupakan penambahan kematian tertinggi di negara itu sejak awal pandemi, dikutip dari Associated Press.

Beberapa penyebab angka kasus harian Covid-19 di Rusia meningkat antara lain lambatnya vaksinasi, sikap publik yang lemah dalam menerapkan kegiatan pencegahan, dan keengganan pemerintah dalam memperketat pembatasan di masyarakat.

Inggris

Inggris menjadi salah satu negara Eropa yang mengalami kenaikan kasus harian akibat infeksi virus corona. Per Selasa (19/10), kasus harian Covid-19 di negara ini mencapai 43.324 kasus.

Mengutip The Guardian, beberapa alasan kasus harian di Inggris kian meningkat adalah pelonggaran pembatasan sosial. Inggris melakukan pelonggaran pembatasan kala separuh masyarakatnya belum menerima vaksin dosis lengkap.

Tak hanya itu, Inggris dinilai lambat memvaksinasi anak-anak 12 hingga 15 tahun yang setidaknya dapat diberikan satu atau dua dosis vaksin. Data Kantor Statistik Nasional Inggris menunjukkan bahwa infeksi Covid-19 melonjak di kelompok anak-anak sekolah menengah.

Jerman

Pada Selasa (19/10), kasus positif harian Covid-19 di Jerman mencapai 22.340 kasus.

Mengutip The Local, peningkatan infeksi ini terjadi karena masuknya pelancong kala selama hari libur pada Oktober. Pemimpin Institut Robert Koch, Lothar Wieler memperingatkan pada Senin (18/10) bahwa perjalanan saat liburan dapat menyebabkan lebih banyak infeksi dari luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: