Ngeluh ke Ganjar saat Rembug Desa, Kades Grobogan: Kapan PPKM Dibuka, Pak?

Ngeluh ke Ganjar saat Rembug Desa, Kades Grobogan: Kapan PPKM Dibuka, Pak?

Setelah Banjarnegara, Rembang, Cilacap, Banyumas, Karanganyar dan Klaten, kali ini, ratusan kades se Kabupaten Grobogan mendapat kesempatan ngobrol langsung dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Gelaran Rembug Desa kembali dihelat, Selasa (3/8). Berbagai persoalan disampaikan kades Grobogan pada Ganjar lewat rembugan yang digelar daring di Pendapa Grobogan itu. 

Seperti biasa, persoalan yang disampaikan adalah penanganan Covid-19 di desanya masing-masing.

Namun ada satu menarik dalam Rembug Desa kali ini. Salah satu kades, yakni Musarokah, kades Kapung dengan berani mengeluh ke Ganjar soal perpanjangan PPKM.

"Pak, kapan PPKM-nya dibuka lagi, mau diperpanjang lagi apa tidak. Diperpanjang sampai kapan, Pak?" tanya Musarokah.

Ganjar yang terkejut dengan pertanyaan itu menjawab cepat. Ia menerangkan bahwa PPKM diperpanjang.

"Ya diperpanjang, sudah diumumkan lho. Ora tahu nonton tv ya (tidak pernah lihat televisi ya). Diperpanjang sampai tanggal 9, Bu," jawab Ganjar.

Ternyata bukan itu jawaban yang diinginkan Musarokah. Ia sebenarnya bertanya sampai kapan PPKM akan diberlakukan dan apakah setelah tanggal 9 akan kembali diperpanjang atau tidak.

"Maksudnya itu, kira-kira ke sananya diperpanjang lagi ndak, Pak? Warga pada tanya semuanya ini, pada bosen," terangnya.

Dengan sabar, Ganjar menerangkan bahwa sampai kapan PPKM diberlakukan tidak ada yang tahu. Yang bisa menentukan sebenarnya adalah masyarakat sendiri.

"Yang menentukan itu kita, mau diperpanjang apa tidak itu yang menentukan kita. Makanya kita semua kerja keras agar penularannya tidak ada. Sabar dulu njih, Bu, warganya diedukasi. Kalau semua bisa menahan diri, maka penyakitnya akan hilang," jelasnya.

Tidak hanya itu, sejumlah kades Grobogan juga mengeluhkan semrawutnya data bantuan sosial dari pemerintah. Menurut mereka, banyak bantuan yang tidak tepat sasaran bahkan ada dobel data. Kasus serupa ditemukan Ganjar saat ngobrol dengan kades-kades di Klaten beberapa waktu lalu.

"Kalau bisa datanya diperbaiki, Pak, soalnya ada yang sudah dapat PKH, juga dapat BPNT. Kenapa tidak diberikan pada yang lain. Ini yang bikin kita pusing, Pak, marai iren tonggo (bikin iri tetangga lain)," kata Kades Selojari Ummu Wasiyah.

"Betul, Pak, verifikasi data tolong dipermudah. Soalnya banyak bantuan yang kurang jelas. Sakit kepala saya, Pak. Anane mung dipisuhi warga (yang ada dimarahi warga)," timpal Kades Kebonagung Muhtarom.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: