Mobilitas Hanya Turun 10 Persen, Titik Penyekatan di Kabupaten Tegal Ditambah Jadi 26 Lokasi
Mobilitas warga di Kabupaten Tegal selama pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat hanya turun 10 persen. Pernyataan itu diungkapkan Wakapolres Tegal, Kompol Didi Dewantara, Minggu (18/7) malam.
Saat rapat evaluasi pelaksanaan PPKM Darurat bersama unsur Forkopimda di Rumah Dinas Bupati Tegal itu, Wakapolres mengatakan, Karenanya pihaknya pun menambah jumlah titik penyekatan, utamanya di daerah dengan mobilitas tinggi.
“Total kini ada 26 titik yang kita lakukan penyekatan. Salah satunya di simpang teh botol Pasar Banjaran. Setelah kita lakukan penyekatan, terbukti terjadi penurunan mobilitas,” jelasnya.
Sebelumnya seperti yang dikutip dari setda.tegalkab.go.id saat berlangsung Rapat Evaluasi Pelaksanaan PPKM Darurat bersama Forkopimda Kota dan Kabupaten Tegal di Pendapa Amangkurat, Rabu (7/7) lalu, terungkap meski berkurang di kisaran angka 17 persen, mobilitas warga Kabupaten Tegal di masa PPKM Darurat dianggap Pemerintah Pusat belum menunjukkan penurunan yang signifikan.
Karenanya sebanyak 13 ruas jalan di Kota Slawi dan perbatasan Kota Tegal disekat untuk menekan pergerakan warga. Penyekatan di 13 titik ruas jalan tersebut di antaranya, Jalan Letjend Soeprapto, Jalan Prof Moh Yamin, Jalan Aip KS Tubun, Jalan Gajahmada, Jalan Dr Soetomo di pusat Kota Slawi.
Sedangkan di ruas perbatasan antara lain dilakukan di Jalan Raya Hanoman Kramat, Jalan Werkudoro atau Jembatan Kali Ketiwon, Perbatasan Kota Tegal di sebelah utara SPBU Karanganyar dan sebelah selatan SPBU Grogol, Simpang Empat Tegalwangi, Simpang Empat Butak, Simpang Empat Kawedanan Adiwerna, Simpang Empat Singkil, Adiwerna, serta Perbatasan Kabupaten Brebes di Jalan Raya Selapura, Dukuhwaru, dan Jalan Raya Prupuk, Margasari.
Sementara itu, Komandan Kodim 0712/Tegal Letkol Inf Sutan Pandapotan Siregar menuturkan perlu kerja ekstra lagi supaya dapat menurunkan mobilitas di Kabupaten Tegal. “Sinergi Forkopimda ini sangat penting untuk memberikan pemahaman dan sosialisasi ke masyarakat,” tuturnya.
Pada pelaksanaan peringatan Hari Raya Idul Adha tahun ini, lanjutnya perlu adanya strategi dari TNI-Polri untuk mengamankan masjid maupun titik-titik yang rawan diselenggarakannya salat Idul Adha. (guh/zul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: