Kasihan, Bocah Lima Tahun Selamat Sendirian, Ayah, Ibu, dan Adiknya Jadi Korban Bus Maut yang Terjun ke Jurang

Kasihan, Bocah Lima Tahun Selamat Sendirian, Ayah, Ibu, dan Adiknya Jadi Korban Bus Maut yang Terjun ke Jurang

Kecelakaan maut jatuhnya Bus Pariwisata Sri Padma Kencana di tanjakan Cae, Sukajadi, wado, Sumedang, Jabar, Rabu (10/3) lalu, menyisakan duka mendalam. Di antaranya, dialami bocah lima tahun bernama Ismi, yang selamat dari tragedi memilukan itu.

Ismi merupakan anak Ustaz Jejen Juraezin, pimpinan rombongan ziarah ke Pamijahan, sekaligus pimpinan ponpes, dan kepala SMP IT Al Muawwanah Desa Pakuhaji, Subang. Ustaz Jejen sendiri bersama istrinya dan adik Ismi tewas dalam kejadian bus nahas itu.

Kini Ismi dalam perawatan medis di RSUD Sumedang, karena mengalami luka pada bagian kakinya. Saat ini Ismi telah sadar, namun masih dalam perawatan medis dan mendapatkan pendampingan dari psikolog termasuk dari polwan.

Perwakilan dari Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) Zia Ulhaq mengaku intens berkomunikasi dengan guru Raudatul Athfal (TK) Ismi yang ikut memonitor kondisi Ismi di RSUD Sumedang.

“Alhamdulillah putri pimpinan Ponpes dan Kepala SMP IT Al Muawwanah ananda Ismi selamat, namun sekarang Ismi sebatang kara atau yatim piatu,” kata Zia kepada wartawan, Jumat (12/3).

Berdasarkan informasi yang diperoleh Zia, Ustad Jejen bersama keluarganya duduk di bagian depan, termasuk Ismi. Sehingga Ismi tahu persis bagaimana kecelakaan lalu lintas yang merenggut 29 nyawa itu terjadi.

“Informasi dari gurunya, Ismi duduk di depan, dia tahu persis saat mobil itu masuk ke jurang dan terguling,” katanya. “Makanya untuk upaya pemulihan, Ismi didampingi psikolog, mengingat umurnya juga yang masih anak-anak,” ungkap Zia lagi.

Ia berharap kondisi, Ismi serta korban lain yang masih menjalani perawatan berada dalam kondisi baik. Sementara itu, usai kejadian nahas di Sumedang, SMP IT Al Muawwanah yang berlokasi di Kampung Pasirlaja Desa Pakuhaji, kini hanya menyisakan seorang guru.

Selain kepala sekolah sekaligus pimpinan ponpes, sebagian guru di sekolah itu menjadi korban dalam kecelakaan bus maut di Sumedang. Selain Jejen, tiga orang guru SMP IT Al-Muawwanah meninggal dunia.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Subang, Tatang Komara mengatakan ada 15 siswa yang ikut dalam rombongan ziarah. Sebanyak 8 orang diantaranya siswa SMP IT Al Muawwanah. Sementara 7 orang siswa dari SMA IT Daarussuud.

“Informasi yang saya terima, siswa yang usia SMP dan SMA ada 15 orang. Sebanyak 8 orang meninggal,” katanya.

Tatang menyampaikan, kegiatan ziarah itu bukan acara siswa. Melainkan acara yayasan yang menaungi sekolah tersebut. Yang ikut rombongan bukan hanya siswa dan guru, termasuk juga orangtua siswa dan masyarakat lain.

Tatang menyampaikan, jumlah siswa di SMP IT Al-Muawwanah sebanyak 33 orang. (pojoksatu/zul)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: