Pertama Kali dalam Sejarah, Orang Luar Ambil Alih Demokrat, Pengamat Sebut Kasar dan Rusak Demokrasi

Ujang melanjutkan, Partai Demokrat di bawah komando Moeldoko juga akan bergabung mendukung pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin. Sebab mantan Panglima TNI ini adalah bagian dari pemerintahan.

“Kalau bergabung ke pemerintahan maka tidak ada lagi check and balance, tidak ada yang mampu mengkritik lagi. Jadi demokrasi ini dibangun agar ada check and balance, supaya ada kontrol pemerintah,” tuturnya dikutip dari Jawapos.

Jika Partai Demokrat di bawah komando Moeldoko bergabung ke pemerintah, maka menjadi partai ke-12 yang mendukung pemerintah. Partai pendukung pemerintah sebelumnya adalah PDIP, Partai Gerindra, Golkar, Nasdem, PKB, PPP, Partai Hanura, PSI, Perindo, PKPI, dan PBB.

Namun demikian, jumlah partai politik pendukung Jokowi masih kalah dengan pendukung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu berpasangan dengan Boediono pada 2009 lalu. Kala itu SBY-Boediono didukung oleh 23 partai politik yakni Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, PKB, PBB, PDS, Partai Karya Peduli Bangsa, PBR, PPRN, PKPI, Partai Demokrasi Pembaruan, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia, Partai Republikan, Partai Patriot, PNBK. Kemudian, Partai Matahari Bangsa, Partai Pemuda Indonesia, Partai Pelopor, Partai Kasih Demokrasi Indonesia, Partai Indonesia Sejahtera, Partai Perjuangan Indonesia Baru, dan Partai Penegak Indonesia. (jpc/ima)

Sumber: