Mensos Risma Disemprot Fahri Hamzah: Penjilat dalam Birokrasi Ini Jahat, Ayolah Mulai dari Data
Aksi blusukan yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta mendapat sorotan dari banyak pihak. Salah satunya dari Politikus Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Fahri Hamzah.
Dia ikut mengomentari Risma. Dikutip dari Fin, Fahri mengatakan, seharusnya Risma menyadari bahwa posisi wali kota berbeda dengan posisi sebagai menteri.
“Staf-nya bu Risma harus kasi tau beliau beda jadi Walikota dan Menteri. Perbedaan tidak saja pada filosofi, skala, juga metode. Menteri Tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Walikota dipilih, non sektoral tapi terbatas kota, ” ucap Fahri lewat keterangan tertulisnya, Rabu (6/1).
Fahri mengatakan, sebagai mensos, seharusnya Risma melihat kemiskinan bukan saja di Kota Jakarta. Namun banyak di daerah-daerah terpencil yang jauh di pelosok.
“Kemiskinan itu bukan di Jakarta tapi di daerah terpencil sana, itu rakyat bunuh diri, bunuh keluarga, ada ibu bunuh 3 anaknya karena melarat. Tapi para penjilat dalam birokrasi ini jahat. Tega amat sih. Ayolah mulai dari data,” kata Fahri Hamzah.
Dia menambahkan, krisis ini akan panjang karena ketimpangan. Kemungkinan di daerah terpencil akan makin sulit. Tapi, orang-orang di desa tidak ribut.
“Memang yang bahaya orang miskin kota, ada politik ada kelas menengah yang advokasi. Tapi kerja pakai data,” katanya.
“Kita doakan siapapun yang memberi hatinya kepada rakyat jadi pemimpin di negeri ini. Tapi tolong juga pakai ilmu. Kerja pakai konsep dan jangan tiba masa tiba akal, sibuk dianggap sukses dan citra dianggap kinerja. Situasi sulit, uang makin sedikit tolong jangan sia-siakan waktu,” pungkas Fahri Hamzah. (dal/fin/ima)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: