15 Operator Disdukcapil Positif Covid-19, Layanan Adminduk Dibatasi 50 Orang Setiap Hari

15 Operator Disdukcapil Positif Covid-19, Layanan Adminduk Dibatasi 50 Orang Setiap Hari

Diketahuinya 15 tenaga operator kantor pusat dan beberapa rumah paten di kecamatan positif Covid-19, membuat Disdukcapil Kabupaten Tegal melakukan pembatasan layanan pengurusan administrasi kependudukan (adminduk). Setiap hari layanan dibatasi hanya 50 pemohon layanan besar adminduk, seperti pembuatan akta, perekaman KTP-el, dan pencetakan KTP-el.

Kepala Disdukcapil Kabupaten Tegal Supriyadi menyatakan bahwa layanan adminduk pada prinsipnya tetap jalan dengan pola ketat dan terbatas. Ini mendasari hasil swab massal Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantor yang sempat dilakukan 26 Novemberyang hasilnya turun pada 1 Desember 2020.

“Dari 89 ASN yang menjalani swab, baik dari kantor pusat dan seluruh operator rumah paten, ada 10 operator rumah paten dinyatakan positif dan 5 ASN kantor induk juga terkonfirmasi Covid-19," ujarnya, Senin (7/12).

Saat ini, jelasnya, masih menyisakan 16 ASN di lingkup Disdukcapil yang belum sempat menjalani swab dan direncanakan akanmengikuti swab susulanmenyesuaikan jadwal dari Dinas Kesehatan.

Dengan berkurangnya tenaga operator yang harus menjalani isolasi atau karantina mandiri. Maka pola prosedur layanan diubah. Di mana pemohon diharuskan menumpuk persyaratan yang dibutuhkan untuk mengurus admindukdi meja depan.

“Kami menghindari dulu proses tatap muka dengan operator yang bertugas. Dan layanan pemohon juga kami batasi 50 pemohon setiap harinya," cetusnya.

Dijelaskannya, untuk petugas operator rumah paten di kecamatan yang terkonfrimasi Covid-19, sementara ditutup.Seperti operator di Rumah Paten Dukuhturi yang keduanya terkonfirmasi, praktis layanan ditutup sementara.

Untuk operator yang salah satunya terkonfirmasi Covid-19, persyaratan pemohon adminduk bisa ditumpuksaja untuk diproses di kemudian hari. “Kami sarankan, pemohon adminduk bisa memaksimalkan layanan daring untuk menghindari proses tatap muka dengan petugas operator dan kerumunan yang terlalu berisiko," ungkapnya.

Dia juga meminta masyarakat bisa memaklumi kondisi seperti ini, apabila layanan yang diberikan selama pandemi kurang begitu memuaskan. Pelayanan diupayakan bisa normal kembali setelah batas waktu isolasi mandiri yang dijalankan beberapa operator sambil melihat situasi kondisi seperti apa ke depannya. (her/gun/zul)

Sumber: