Terapkan Metode Inovatif dalam Pembelajaran Bahasa Inggris, Colega Membatik Diperkenalkan
COLEGA MEMBATIK - Guru Bahasa Inggris kelas IX.1 SMPN 1 Slawi Bunyamin mengajak anak didiknya untuk menerapkan Colega Membatik, Jumat, 4 Oktober 2024.-Yeri Noveli-Radartegal.disway.id
SLAWI, radartegal.com- Terapkan metode inovatif dalam pembelajaran bahasa Inggris, SMP Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal menorehkan prestasi barunya di bidang pendidikan dengan Colega Membatik.
Colega Membatik merupakan model pembelajaran Cooperative Learning with Game Menggunakan Media Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Metode Colega Membatik ini juga menghadirkan permainan interaktif berbasis aplikasi Wordwall yang dirancang untuk melatih siswa menyusun kalimat dalam bentuk simple past tense.
Dalam waktu singkat, siswa dapat menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan menulis teks recount.
BACA JUGA: Wisata Edukasi, Siswa SMP Negeri 1 Slawi Kunjungi AKMIL Magelang dan Yogyakarta
BACA JUGA: Tekan Sampah Plastik, MPLS SMPN 1 Slawi Tegal Lahirkan Program Balas Kasih
Model yang keren ini dikenalkan oleh Guru Bahasa Inggris kelas IX.1 SMPN 1 Slawi Bunyamin.
Dia terbilang sukses menghidupkan kembali semangat belajar siswa, khususnya dalam kemampuan menulis dan mempresentasikan teks recount.
Di tengah tantangan sulitnya membuat siswa aktif dan mampu menulis dengan pola simple past tense, Bunyamin menjawab masalah ini dengan pendekatan kreatif berbasis teknologi, juga dengan prinsip pembelajaran berdiferensiasi konten, proses, maupun produk.
Dengan menggunakan Digital Card—alat bantu pembelajaran digital yang berisi QR code—siswa bisa mengakses materi yang disesuaikan dengan minat dan gaya belajar mereka.
BACA JUGA: 5 Sekolah di Kabupaten Tegal Raih Adiwiyata Nasional, Dinas Dikbud: Semoga Menginspirasi
BACA JUGA: Jelang Purna Tugas, Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Ingatkan soal Peningkatan Kompetensi Guru
Konten digital ini mencakup berbagai moda seperti teks bacaan, audio, video, dan kuis interaktif.
“Melalui Digital Card, siswa punya kebebasan memilih materi yang cocok bagi mereka, baik itu dalam bentuk visual, audio, atau audio-visual. Ini sangat membantu untuk mengakomodasi gaya belajar mereka yang beragam,” kata Bunyamin, Jumat, 4 Oktober 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: