Jangan Anggap Enteng Covid-19

Jangan Anggap Enteng Covid-19

Perkembangan kasus Covid-19 yang cenderung meningkat menjadi sorotan Fraksi-fraksi DPRD Kota Tegal saat Rapat Paripurna DPRD, Selasa (10/11) kemarin. Peningkatan tersebut diminta tidak dianggap enteng, baik oleh masyarakat maupun petugas kesehatan. Diperlukan sikap kehati-hatian dan selalu waspada.

Juru Bicara Fraksi Partai Golkar Sodik Gagang mengungkapkan, sebab, yang ditemui dalam keseharian bisa saja orang-orang yang telihat sehat, tetapi berpotensi menularkan, meski tanpa gejala. “Untuk itu, Fraksi kami mengimbau agar tetap hati-hati dan waspada. Terapkan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai berkembangnya Covid-19,” kata Sodik.

Sodik melanjutkan, pandemi belum diketahui kapan akan berakhir. Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal diharapkan mengalokasikan anggaran untuk mereka yang terkonfirmasi positif, maupun yang dinyatakan reaktif, sehingga harus menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing.

Hal senada disampaikan Fraksi PAN yang menilai peningkatan kasus cukup fantastis. “Kita tidak bisa anggap remeh,” ujar Juru Bicara Fraksi PAN Tengku Rizki Aljupri. Rizki mengemukakan, Fraksi PAN sangat mengapresiasi kerja Dinas Kesehatan yang sangat luar biasa, bahkansampai 24 jam berjuang dalam menangani kasus ini.

Namun, Dinas Kesehatan tidak bisa sendiri, butuh dorongan dan perhatian besardari Pemkot, khususnya walikota.Terutama, terkait tambahantenaga relawan,utamanya tenaga medis yang saat ini sangat kewalahanmenghadapi kasus pandemi. Selanjutnya, Fraksi PAN mempertanyakan insentif untuk para pekerja medis di 2021.

Selain itu, jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang terdampak. “Karena isolasi mandiri yangmereka lakukan adalah menjadi kewajiban Pemerintah dalammenyediakan segala kebutuhannya,” jelas Rizki.

Sementara itu, Fraksi PDI Perjuangan belum melihat adanya satu persepsi antara Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam memahami dan mengupayakan proses penanggulangan terhadap wabah tersebut. Terbukti ketika ada salah satu anggota keluarganya yang sakit apapun, mereka tekesan enggan membawa ke rumah sakit karena takut dikategorikan pasien Covid -19.

Juru Bicara Fraksi PDI Perjuangan Sutari menjelaskan, hal tersebut dikarenakan masyarakat belum sepenuhnya tahu dan paham metode yang dilakukan rumah sakit dalam menetapkan pasien Covid-19. Terlebih lagi pada posisi kenyataan yang sangat pahit jika pasien meninggal dan harus dilakukan pemakaman yang menggunakan prosedur Covid-19.

“Artinya Pemkot dan dinas terkait harus sesering mungkin melakukan sosilisasi dan pemahaman terhadap masyarakat agar masyarakat itu benar-benar tahu apaitu Covid-19,baik bentuk penyakitnya,cara penularannya,cara mengatasinya, tanda-tanda orang terjangkit, sampai apabila meningggal bagaimana prosedurnya,” terang Sutari.

Sementara itu, Juru Bicara Fraksi PKS Amiruddin meminta Pemkot dapat menjelaskan kegiatan saat ini dan rencana ke depan berkaitan pencegahan dan penanganan pasien Covid-19. (nam/wan/zul)

Sumber: