Gara-gara Terobosan, Pemkot Tegal Jadi Finalis Anugerah Pemerintah Daerah Inovatif

Gara-gara Terobosan, Pemkot Tegal Jadi Finalis Anugerah Pemerintah Daerah Inovatif

Pemerintah Kota Tegal di bawah kepemimpinan Dedy Yon-Jumadi berkomitmen mendorong berbagai inovasi. Itulah yang membuatnya masuk sebagai finalis Anugerah Pemerintah Daerah Inovatif yang digelar Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN).

Anugerah itu diberikan kepada pemerintah provinsi, kabupaten dan kota terkait kinerja yang memperkuat ekosistem inovasi di wilayahnya. Selain Pemkot Tegal, lima daerah yang masuk sebagai finalis antara lain Pemkot Cimahi, Pemkot Semarang, Pemkot Surakarta, Pemkot Magelang dan Pemkot Pekalongan. 

Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi dalam presentasinya mengatakan, pihaknya terus mendorong berbagai inovasi di Kota Tegal. Bahkan, di saat pendemi Covid-19 ini, terus berupaya menggerakkan sektor ekonomi. 

"Pertumbuhan ekonomi saat ini sudah bagus. Transaksi perbankan sudah kembali normal seperti sebelum pandemi," katanya. 

Menurut Jumadi, inovasi yang telah dilakukan antara lain pemberian makanan kepada lansia yang diantar langsung oleh ojek online melalui program rantang warteg eman lansia, bantuan bagi warga miskin, lansia terlantar, penunggu pasien di rumah sakit. Selain itu, juga beragam inovasi lainnya seperti Sigasik, Lekon Tangi, Jakwir Cetem, Temio, Lapur Sijaja, Pembelajaran Local Loop, dan lainnya. 

"Jakwir Cetem, layanan kependudukan dengan memanfaatkan aplikasi melalui smartphone untuk mengurus dokumen kependudukan," jelasnya.

Dengan program itu, kata Jumadi, masyarakat tidak perlu ke disdukcapil untuk mengurus dokumen kependudukan. Seperti pembuatan KK, Akta Kematian dan lainnya, langsung diantar ke rumah.

Inovasi lain, imbuh Jumadi, bidang pendidikan ada layanan dengan inovasi simultan bagi pengasong dan masyarakat lansia terminal atau disebut Ladis Song Malam. Kemudian, inovasi program Local Loop yang diterapkan untuk memudahkan akses internet bagi siswa-siswi dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi. 

"Kita juga berinovasi bagaimana sampah plastik kresek dimanfaatkan untuk mengaspal area balai kota. Kita juga terus berupaya agar sampah plastik dapat bermanfaat," tandasnya.

Sedangkan rumah susun yang dibangun juga sudah mensupport paris agreement dengan konsep low carbon dan ini yang pertama di Indonesia. 

Presentasi itu kemudian mendapat apresiasi dari Dewan Juri Anugerah Pemerintah Daerah Inovatif yang berasal dari Kementerian Dalam Negeri, Kemenristek, Bappenas serta akademisi dari perguruan tinggi, pengusaha dan perwakilan masyarakat. (muj/ima)

Sumber: