Sehari Tanpa Nasi Diterapkan di Salatiga, Ganjar: Biar Orang Tidak Bergantung

Sehari Tanpa Nasi Diterapkan di Salatiga,  Ganjar: Biar Orang Tidak Bergantung

Gaya hidup tidak mengkonsumsi nasi sebagai makanan pokok rupanya mulai masuk ke dunia pemerintahan.

Bahkan, Wali Kota Salatiga secara khusus membuat gerakan sehari tanpa nasi. Gerakan yang dikeluarkan melalui surat edaran itu mendapat dukungan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Ya nggak papa, boleh saja. Sehari ndak pakai nasi boleh, itu bisa mengurangi ketergantungan konsumsi nasi, sehingga ada diversifikasi pangan," kata Ganjar ditemui usai melayat ke Guru Besar UGM Cornelis Lay di Sleman, Rabu (5/8).

Menurut Ganjar, gerakan itu layak didukung. Sebab menurut kesehatan, nasi memang mengandung banyak gula yang bisa berpotensi menyebabkan penyakit gula dan darah tinggi.

"Nasi itu kan banyak mengandung gula, padahal orang yang punya potensi gula dan darah tinggi itu, dari data yang meninggal karena Covid-19 merupakan kumorbit yang berbahaya. Saya kira ada baiknya, biar orang tidak hanya bergantung pada nasi," terangnya.

Hanya saja, lanjut Ganjar, gerakan itu akan cukup sulit di tengah karakter orang Jawa yang sejak dulu sudah terbiasa makan nasi.

"Itu problemnya, orang Jawa biasanya kalau belum makan nasi, berarti durung madhang (belum makan). Tapi gerakan sehari tanpa nasi ini bagus sih, nggak papa," pungkasnya.

Sekadar diketahui, Wali Kota Salatiga Yuliyanto membuat surat edaran tentang gerakan sehari tanpa nasi. Dalam surat bernomor 520/347/415 itu meminta masyarakat Salatiga mengonsumsi menu/makanan pangan lokal nonberas minimal sehari dalam sebulan.

Selain itu, Yuliyanto juga meminta masyarakat memanfaatkan menu atau makanan lokal nonberas produksi dalam negeri, dan buah-buahan lokal Indonesia pada saat rapat dan pertemuan yang diselenggarakan di Salatiga. (*/ima)

Sumber: