Pasutri Penjual Sembako Naik Haji Setelah Belasan Tahun Menabung: Rasanya Seperti Mimpi

Radartegal.com- Menunaikan ibadah haji di tanah suci merupakan impian hampir semua umat Islam. Termasuk pasangan suami istri (pasutri) penjual sembako asal Kota Sibolga yang akhirnya naik haji setelah belasan tahun menabung. 

Askar Simbolon, 75 tahun, dan istrinya, Asniar Pasaribu, 69 tahun, menerima kabar dari Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Sibolga awal tahun 2025 terkait keberangkatan ibadah haji pasutri ini.  

Nama mereka masuk dalam daftar keberangkatan jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 23 Embarkasi Medan yang akan bergabung dengan JCH asal Kota Medan dan Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta). 

Kabar itu membuat pasangan suami istri (pasutri) ini, Askar dan Asniar tak kuasa menahan air mata.

BACA JUGA: Diduga Lakukan Penipuan dan Fasilitasi Haji Ilegal, WNI Ditangkap Otoritas Saudi

BACA JUGA: Jemaah Calon Haji Brebes Sudah Terbang ke Makkah, Anggota Komisi IV DPRD: Semoga Jadi Haji Mabrur

“Rasanya seperti mimpi. Belasan tahun kami menunggu. Sekarang, saat fisik mulai rapuh, Allah tetap beri kami kesempatan,” ujar Asniar dengan suara bergetar dikutip dari web resmi Kemenag RI, Minggu, 11 Mei 2025.

Warga kampung pun ikut terharu. Banyak yang datang ke rumah untuk mengantar dan mendoakan. Bahkan anak-anak mereka bergotong-royong membantu membelikan perlengkapan haji lainnya.

Kini, mereka akan segera menunaikan rukun Islam yang kelima, menunaikan ibadah haji dengan langkah yang perlahan tapi pasti. Meskipun tubuh mereka renta, semangat dan keyakinan dalam hati begitu besar.

“Banyak yang bilang kami sudah tua, tapi bagi kami, ini perjalanan menuju puncak cinta pada Allah. Kami ingin berangkat dan pulang dengan hati yang bersih,” ujar pasutri ini di sebuah rumah sederhana di batas Kota Sibolga. 

BACA JUGA: Polisi Amankan dan Kawal Pemberangkatan Jemaah Calon Haji Kota Tegal Menuju Donohudan

BACA JUGA: Berangkatkan Jemaah Calon Haji Kota Tegal, Wali Kota Dedy Yon Doakan Hal Ini

Aroma minyak goreng dan rempah-rempah selalu tercium dari pagi hingga petang. Di situlah, keduanya menggantungkan harapan selama puluhan tahun.

Sumber: