Sadis! Aksi Keji KKB Papua Diungkap Korban Pembantaian Pendulang Emas yang Selamat

Sadis! Aksi Keji KKB Papua Diungkap Korban Pembantaian Pendulang Emas yang Selamat

KORBAN- Kasus pembantaian pendulang emas oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua kembali membuat geger karena menelan korban jiwa. Salah satu korban berasal dari Kabupaten Tegal.-ISTIMEWA-radartegal.disway.id

Radartegal.com- Kasus pembantaian pendulang emas oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua kembali membuat geger karena menelan korban jiwa. Salah satu korban berasal dari Kabupaten Tegal.

Aksi keji KKB Papua pun akhirnya terungkap oleh korban pembantaian pendulang emas yang berhasil menyelamatkan diri dari penyerangan. Dari penuturannya, aksi sadis benar-benar dilakukan oleh kelompok tersebut. 

Pihak KKB yang mengatasnamakan diri mereka Tentara Pembebasan Nasional Papua Merdeka atau TPNPB menyampaikan jika mereka bertanggungjawab atas pembantaian pendulang emas tersebut.

Penyerangan tersebut dilakukan oleh TPNPB Kodap XVI Yahukimo dari Batalion Yamue serta Batalion WSM dari pasukan TPNPB Kodap III Ndugama Derakma.

BACA JUGA: Warga Kabupaten Tegal Dipastikan Jadi Korban Pembantaian Separatis di Papua, Pemkab Lakukan Ini

BACA JUGA: Geger! Warga Jatinegara Tegal Ramai Disebut Jadi Korban Pembantaian di Papua, Keluarga Kebingungan

Penyerangan dilakukan selama 3 hari, sejak 6 hingga 8 April dan berhasil membunuh sebanyak 11 penduang emas.

Sedangkan penyerangan ini disebutkan dipimpin oleh Komandan Batalion Yamue, Mayor Homy Heluka dan Komandan Batalion WSM (Wosem).

Dikutip dari Disway.id, setelah melakukan penyelidikan pihak berwajib menyampaikan identitas korban pembantaian KKB. Rincian 11 jenazah yang telah diserahkan yaitu Wawan Tangahu, Suardi Laode alias Kaswadi, Stenli Humena, Yuda Lesmana, Riki Rahmat, Muhammad Arif, Safaruddin, Abdur Raffi Batu Bara, Stefanus Gisbertus, Zamroni, dan Rusli.

Detik-detik pembantaian pendulang emas di Papua

Detik-detik pembantaian pendulang emas oleh KKB Papua diungkap korban selamat yang menyampaikan kengerian pembantaian yang dilakukan oleh KKB pada Selasa 8 April lalu.

BACA JUGA: Amankan Perbatasan, 37 Prajurit Brigif 4 Dewa Ratna Dikirim ke Papua

BACA JUGA: Tradisi Unik Suku Dani Papua, Potong Jari untuk Satu Anggota Keluarga yang Meninggal

Menurutnya, para pendulang saat mengetahui adanya penyerangan telah bersiap-siap untuk melarikan diri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: