Jaksa Agung Ungkap Kerugian Korupsi BBM Pertamina, Total Nyaris Rp1.000 Triliun
PERTAMINA- Total kerugian korupsi BBM Pertamina nyaris Rp1.000 triliun.--
Dikutip dari Disway.id, terkait dengan modus blending ini, Plt Direktur Utama Pertamina Patra Niaga yang baru, Mars Ega Legowo Putra menjelaskan bahwa PT Pertamina Patra Niaga memiliki dua sumber pengadaan bahan bakar untuk produk gasoline (BBM) seperti Pertalite dan Pertamax.
"Adapun sumber BBM Pertamina Patra Niaga di antaranya dari kilang Pertamina dalam negeri dan pengadaan dari luar negeri," terang Mars Ega.
Mars Ega menegasakan bahwa pihaknya menerima BBM sesuai dengan permintaan baik Ron 90 maupun Ron 92 baik dari kilang Pertamina maupun pengadaan dari luar negeri.
Meskipun demikian Mars Ega tidak menampik terkait dengan penambahan zat aditif pada campuran bahan bakar minyak (BBM) seperti Pertamax meskipun hal itu mempengaruhi kualitas Research Octane Number (RON).
BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga dan Pemerintah Kabupaten Kendal Lakukan Pengecekan Isi Tabung Elpiji 3 Kg
Menurutnya penambahan zat aditif yang dalam Pertamax bertujuan untuk meningkatkan kualitas bahan bakar. Seperti menambah anti-karat, membersihkan mesin, dan meningkatkan akselerasi, yang diharapkan dapat memberikan kenyamanan lebih bagi konsumen.
Mars Ega juga menegaskan bahwa penambahan aditif ini serupa dengan yang dilakukan oleh badan usaha lainnya, yang juga diawasi oleh pemerintah.
Saat bertemu dengan Komisi XII, Mars Ega menyebutkan jika terminal-terminal Pertamina Patra Niaga tidak ada fasilitas blending untuk produk Gesolin.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


