11 Jejak Kolonial di Tegal: Bangunan Bersejarah Belanda dari Stasiun, Menara Air, hingga Sekolah

11 Jejak Kolonial di Tegal: Bangunan Bersejarah Belanda dari Stasiun, Menara Air, hingga Sekolah

Daftar jejak kolonial Belanda di Tegal melalui bangunan bersejarah seperti Stasiun Tegal, Menara Air Waterleideng, Gedung Birao, hingga Taman Pancasila.-(Ilustrasi foto: Google Maps/radartegal.com)-

Radartegal.com - Ini dia bangunan jejak kolonial di Tegal. Tegal bukan hanya dikenal dengan warung Tegal (warteg) dan kulinernya yang khas, tetapi juga menyimpan warisan arsitektur kolonial Belanda yang masih berdiri kokoh hingga saat ini. 

Jejak kolonial di Tegal bangunan-bangunan tua tersebut menjadi saksi bisu perjalanan sejarah kota pelabuhan yang pernah menjadi pusat perdagangan penting di pesisir utara Jawa.

Menelusuri jejak kolonial di Tegal tidak hanya memberikan pengalaman wisata sejarah, tetapi juga membuka wawasan tentang bagaimana kota ini dibentuk melalui infrastruktur, pendidikan, hingga ruang publik yang dirancang oleh pemerintah Hindia Belanda.

Daftar bangunan jejak kolonial di Tegal

1. Menara Air Waterleideng

Dibangun pada tahun 1917, menara air ini berfungsi untuk mendistribusikan air bersih bagi penduduk Tegal. Arsitekturnya yang khas membuat Waterleideng menjadi salah satu landmark bersejarah yang kini direvitalisasi.

BACA JUGA: 13 Masjid Unik di Jawa Tengah dengan Arsitektur Modern, Sejarah, dan Kearifan Lokal

BACA JUGA: Menjelajahi Keagungan Keraton Surakarta Hadiningrat, Saksi Bisu Sejarah Solo

Saat malam hari, menara ini tampak indah dengan iluminasi warna-warni, menjadikannya spot foto favorit warga maupun wisatawan.

2. Gedung Dansional - Lanal

Gedung bersejarah ini awalnya didirikan pada 1914 sebagai kantor Nederlandsch-Indische Handelsbank. Setelah kemerdekaan, fungsinya berubah menjadi markas TNI. Gaya arsitektur Eropa klasik dengan pilar-pilar besar masih terlihat jelas, menegaskan identitas kolonial yang kental.

3. Gedung DPRD Kota Tegal

Sebelum difungsikan sebagai kantor DPRD Kota Tegal, bangunan ini merupakan rumah resmi Residen Tegal yang dibangun sekitar tahun 1750 oleh Mathijs Willem de Man.

Arsitekturnya menampilkan gaya kolonial kuno dengan sentuhan tropis agar sesuai dengan iklim Jawa. Hingga kini, gedung tersebut tetap berdiri megah di pusat kota.

BACA JUGA: Wisata Candi di Jawa Tengah, 8 Destinasi Bersejarah yang Wajib Dikunjungi

BACA JUGA: Jejak Sejarah Kereta Api Uap di Stasiun Prupuk Tegal, dari Kolonial hingga Sekarang

4. Stasiun Kereta Api Tegal

Dibuka tahun 1885 oleh Java Spoorweg Maatschappij, kemudian diambil alih oleh Semarang–Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS), stasiun ini menjadi simpul transportasi penting di jalur utara Jawa.

Pada 1918, arsitek ternama Henri Maclaine Pont merenovasi stasiun ini sehingga memiliki bentuk yang lebih modern. Kini, stasiun Tegal masih aktif melayani perjalanan kereta antar kota.

5. Gedung Birao (SCS)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait