Jejak Sejarah Kereta Api Uap di Stasiun Prupuk Tegal, dari Kolonial hingga Sekarang
Jejak sejarah kereta api uap di Stasiun Prupuk Tegal yang dibangun era kolonial Belanda.-(Ilustrasi foto: Google Maps/radartegal.com)-
Radartegal.com - Stasiun Prupuk di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menyimpan jejak panjang sejarah perkeretaapian Indonesia.
Stasiun prupuk Tegal dibangun sejak era kolonial Belanda, stasiun ini dahulu menjadi jalur vital bagi lokomotif uap yang menghubungkan kawasan industri gula dengan pelabuhan dan pusat distribusi.
Kini, meski lokomotif uap telah lama menghilang, Stasiun Prupuk Tegal tetap menjadi saksi bisu perkembangan transportasi rel di tanah air dan bahkan kembali beroperasi untuk penumpang sejak 2018.
Awal Pembangunan Jalur Tegal
Jalur kereta api Tegal–Prupuk pertama kali dibangun oleh Javasche Spoorweg Maatschappij (JSM) pada tahun 1885–1886, dimulai dari Tegal hingga Balapulang.
BACA JUGA: Menelusuri Jejak Sejarah Pabrik Gula Colomadu, Destinasi Unik di Solo
BACA JUGA: Menjelajahi Sejarah Candi Mendut Magelang, Cerita di Balik Reliefnya
Jalur ini kemudian diakuisisi oleh Semarang Cheribon Stoomtram Maatschappij (SCS) pada tahun 1897. Selanjutnya, jalur diperpanjang hingga Prupuk dan diresmikan sekitar tahun 1918, bersamaan dengan pembangunan jalur Cirebon–Prupuk.
Langkah ini memperkuat peran kawasan Tegal sebagai simpul transportasi penting di pantura selatan Jawa, menghubungkan jalur pesisir utara dengan jalur menuju Purwokerto dan Yogyakarta.
Jalur Uap dan Industri Gula
Pada masa kejayaannya, jalur ini menjadi tulang punggung angkutan hasil bumi, terutama gula dari pabrik-pabrik di Slawi, Balapulang, dan sekitarnya.
Gula yang diangkut dengan lokomotif uap menuju pelabuhan Tegal kemudian didistribusikan ke berbagai daerah, bahkan hingga ke mancanegara.
BACA JUGA: Menjelajahi Sejarah Baturaden Purwokerto yang Penuh Mitos
BACA JUGA: Sejarah dan Cita Rasa Legendaris Gudeg Koyor Semarang, Kuliner Manis Gurih yang Bikin Nagih
Fungsi ini menjadikan jalur Tegal–Prupuk sangat strategis, tidak hanya bagi perekonomian lokal, tetapi juga bagi kepentingan kolonial Belanda dalam menguasai perdagangan hasil bumi.
Stasiun Prupuk Sebagai Titik Transit Lokomotif Uap
Pada masa kolonial, Stasiun Prupuk dikenal sebagai titik penting pergantian lokomotif. Kereta ekspres dari Batavia (Jakarta) yang menggunakan lokomotif uap harus berhenti di Prupuk untuk berganti lokomotif sebelum melanjutkan perjalanan ke jalur berbukit menuju Purwokerto.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


