Mitos Weton dan Dampaknya terhadap Pernikahan, Benarkah Bisa Membuat Orang Tua Meninggal?

Mitos Weton dan Dampaknya terhadap Pernikahan, Benarkah Bisa Membuat Orang Tua Meninggal?

MENIKAH - Berikut kami akan membahas fakta dan mitos weton dalam tradisi Jawa yang katanya mempengaruhi di dalam pernikahan.-(Foto: pixabay.com/MilaAnamur -radartegal.com)-

Menurut laporan BBC Indonesia, beberapa pasangan di Jawa masih menjalani ritual perhitungan weton sebelum menikah.

Bila hasil perhitungan dianggap buruk, mereka bisa diminta untuk melakukan ritual penolak bala atau bahkan dianjurkan tidak menikah sama sekali demi menghindari kesialan.

Penjelasan Budaya dan Tradisi

Tradisi perhitungan weton dilakukan dengan cara menghitung hari dan pasaran dari kedua calon pengantin. Nilai-nilai ini kemudian dikonsultasikan dengan sesepuh untuk dianalisis.

BACA JUGA: Mitos Bercermin Saat Malam, Konon Bisa Dibuntuti Makhluk Halus!

BACA JUGA: Mitos Kejatuhan Cicak di Kepala, Benarkah Pertanda Sial?

Dalam prosesnya, tidak hanya kecocokan antara pasangan yang diperhitungkan, tetapi juga kesesuaian weton dengan orang tua dari masing-masing pihak.

Kesamaan weton dengan mertua sering dianggap sebagai pantangan atau hal yang kurang baik. Istilah "pamali" sering digunakan dalam konteks ini, yang berarti sesuatu yang dilarang menurut adat.

Bila pantangan ini dilanggar, sebagian orang percaya akan ada “tumbal” yang harus dibayar oleh keluarga, dan kematian salah satu orang tua menjadi konsekuensi paling ditakuti.

Perspektif Islam

Namun, jika ditinjau dari sudut pandang agama Islam, kepercayaan terhadap weton sebagai penentu nasib atau penyebab musibah jelas bertentangan dengan ajaran tauhid.

BACA JUGA: Alasan Film Horor Indonesia Tak Lepas dari Mitos Budaya Jawa

BACA JUGA: Pesan Moral dari Mitos Gunung Gede Pangrango, Tak Sekedar Mistis

Dalam Islam, segala bentuk usaha meramal masa depan atau meyakini sesuatu selain kehendak Allah SWT sebagai penentu takdir termasuk dalam perbuatan syirik.

Menurut Ustadz Abdul Somad, "Menentukan nasib jodoh, rezeki, dan maut berdasarkan hitungan hari adalah perbuatan yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW. Itu bisa menjerumuskan pada perbuatan syirik jika diyakini secara mutlak" dikutip dari ceramah UAS di salah satu channel youtube.

Pernikahan dalam Islam sah apabila memenuhi syarat-syarat utama adanya calon mempelai pria dan wanita, wali, dua saksi, serta ijab dan qabul.

Tidak ada satu pun syarat dalam Islam yang menyebutkan keharusan untuk menghitung weton sebelum melangsungkan akad nikah. Islam juga membolehkan seseorang melestarikan budaya selama tidak bertentangan dengan syariat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: