Pesan Moral dari Mitos Gunung Gede Pangrango, Tak Sekedar Mistis

Pesan Moral dari Mitos Gunung Gede Pangrango, Tak Sekedar Mistis

Mitos Gunung Gede Pangrango--

radartegal.com - Gunung Gede Pangrango, yang terletak di wilayah Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat, bukan hanya menjadi destinasi favorit para pendaki karena keindahan alam dan kekayaan biodiversitasnya. Di balik hutan lebat dan kabut yang kerap menyelimuti puncaknya, tersimpan berbagai mitos dan cerita rakyat yang telah diwariskan turun-temurun oleh masyarakat sekitar. 

Mitos di Gunung Gede tidak hanya menyimpan nuansa mistis, tetapi juga sarat dengan pesan moral dan nilai-nilai kearifan lokal. Salah satu mitos paling terkenal adalah pendaki perempuan yang naik dalam keadaan menstruasi.

Masyarakat sekitar pun masih memegang teguh kepercayaan terhadap mitos di Gunung Gede ini. Mereka percaya bahwa kearifan leluhur yang tertuang dalam cerita-cerita tersebut adalah panduan hidup harmonis dengan alam.

Dalam artikel Radartegal berikut, kami akan mengulas mitos-mitos di Gunung Gede Pangrango. Bagi Anda yang penasaran, simak informasi selengkapnya dengan seksama.

BACA JUGA: 7 Mitos Jawa Berkaitan dengan Hewan yang Masih Dipercaya

BACA JUGA: Mitos Hilangnya Selat Muria, Dulu Ada, Kini Menghilang?

Mengulas Mitos Gunung Gede

Eko Wiwid, tokoh masyarakat sekaligus relawan Gunung Gede Pangrango, mengungkapkan ada beberapa mitos yang sampai saat ini banyak dipercaya oleh para pendaki. Menurutnya, dipercaya jika pendaki perempuan yang naik dalam keadaan menstruasi akan menjadi sasaran gangguan para makhluk gaib. 

"Mitosnya kan kalau sedang menstruasi akan didekati dan diganggu oleh makhluk gaib yang konon ada di kawasan Gunung Gede Pangrango," kata dia, Rabu (11/2/2025).

Namun di balik itu, lanjut dia, penjelasan secara logis diketahui perempuan yang sedang menstruasi akan mudah lelah dan emosinya tak stabil. 

"Perempuan yang menstruasi itu kehilangan darah, cepat lelah. Sedangkan mendaki gunung itu membutuhkan energi yang besar baik saat naik ataupun ketika turun. Belum lagi emosinya berubah-ubah, jadi berisiko. Risikonya celaka saat mendaki, ataupun hilang konsentrasi. Bukan karena makhluk gaib," kata dia.

BACA JUGA: Mitos Pantai Klotok di Wonogiri yang Viral! Bikin Wisatawan Terhipnotis

BACA JUGA: Mitos Duduk di Depan Pintu bagi Perempuan Muda, Sulit Jodoh?

Selain itu, Eko menyebut ada juga mitos untuk tidak kencing sembarangan, di mana jika larangan itu dilanggar maka akan ada kejadian buruk yang dialami.

"Padahal di balik itu artinya jangan kencing di mana saja. Kalau di batu dan rumput khawatir ada hewan berbahaya di dekatnya. Atau kalau mau kencing harus amit-amit dulu liat sekitar, karena bisa jadi di atas kita ada sarang tawon yang berpotensi menyengat kita tawonnya. Selain itu kalau kencing di aliran sungai, bisa mencemari dan bisa saja ada hewan buas yang akan minum di sekitar aliran air," kata dia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: