5 Mitos tentang Anak Gadis yang Masih Dipercaya hingga Kini, Ini Maknanya

5 Mitos tentang Anak Gadis yang Masih Dipercaya hingga Kini, Ini Maknanya

GADIS - Mitos tentang anak gadis memang banyak berkembang di masyarakat Indonesia. -(Foto: pixabay.com/VietFotos - radartegal.com)-

Posisi duduk dengan kaki ditekuk ke atas (dalam bahasa Jawa disebut lungguh jegang) sering kali dilarang untuk anak perempuan.

Mitos ini menyebutkan bahwa gaya duduk seperti itu tidak hanya memperlihatkan sikap yang tidak sopan, tetapi juga bisa membuat jodoh menjauh.

BACA JUGA: Mitos Brutu Ayam Bikin Bodoh? Ini Faktanya yang Mengejutkan!

BACA JUGA: Mitos Weton Jodoh yang Dilarang Menikah dalam Adat Jawa

Secara budaya, posisi duduk ini dianggap kurang anggun dan tidak sesuai dengan norma kesopanan bagi perempuan dalam budaya Jawa.

Hal ini menunjukkan bagaimana masyarakat menggunakan mitos untuk menanamkan nilai etika dan norma perilaku, khususnya dalam penampilan dan cara membawa diri.

4. Ibu Hamil Tidak Boleh Membunuh Hewan

Ada kepercayaan bahwa jika seorang ibu membunuh hewan selama kehamilan, maka bayi yang dilahirkan akan memiliki rupa yang mirip dengan hewan tersebut. Meskipun terdengar tidak masuk akal, mitos ini ternyata bertujuan mulia.

Pesan moral di balik larangan ini adalah untuk menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap makhluk hidup serta menanamkan prinsip non-kekerasan.

BACA JUGA: Jangan Sembarangan! Ini Mitos Bunga Kenanga Disebut Bisa Mengundang Makhluk Gaib

BACA JUGA: Mitos Pohon Sawo dan Sosok Genderuwo yang Menghuninya, Cek Faktanya!

Selain itu, dalam banyak budaya, ibu hamil memang dijaga secara ketat baik fisik maupun psikisnya agar tidak mengalami trauma yang berdampak pada kandungan.

5. Menyapu Harus Bersih 

Mitos lainnya yang cukup populer menyebutkan bahwa anak gadis yang tidak menyapu rumah dengan bersih akan sulit mendapatkan jodoh atau akan menikah dengan pria yang tidak rapi (dalam istilah Jawa disebut "brewokan").

Sementara jika rajin dan bersih dalam menyapu, maka jodoh yang datang akan baik dan sopan. Meski terdengar konyol, makna tersembunyi dari mitos ini adalah pentingnya pendidikan kebersihan dan tanggung jawab rumah tangga bagi anak perempuan sejak dini.

Nilai ini sangat dijunjung tinggi dalam masyarakat tradisional, di mana kebersihan dianggap sebagai cerminan kepribadian seseorang.

BACA JUGA: Bukan Sekadar Candi, Ini Kisah Mistis dan Mitos Wanita yang Dikutuk Jadi Anjing di Candi Asu Sengi

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: