Jaring Kritik dan Masukan, RSUD dr Soeselo Slawi Gelar FKP Optimalisasi Layanan Stroke dan Pengembangan
FKP - RSUD dr Soeselo Slawi Kabupaten Tegal menggelar FKP di Auditorium Selatan rumah sakit.-Yeri Noveli/Radar Tegal Grup-
“Kami ingin memberikan pelayanan maksimal, sehingga bisa ikut menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat stroke,” ujarnya.
Rencana Pengembangan
Dalam forum itu, dr Guntur juga mengungkapkan rencana pengembangan RSUD dr Soeselo. Sejumlah usulan pembangunan gedung telah diajukan ke Kementerian Kesehatan, termasuk pemaksimalan Gedung Cempaka lantai 6 dan Gedung Anggrek lantai 4.
BACA JUGA:PP Kabupaten Tegal Dirikan Bank Jelantah, Tampung Limbah Minyak Goreng dari Masyarakat
BACA JUGA:Kualifikasi Porprov Jateng 2026: Kontingen Pencak Silat Kabupaten Tegal Targetkan Ini
“Harapannya gedung baru bisa mengantisipasi membludaknya pasien. Sementara ini kami menyiapkan ruang transit agar pelayanan lebih cepat, termasuk unit stroke. Pasien emergency akan diprioritaskan,” ujarnya.
RSUD dr Soeselo juga tengah membenahi lahan parkir. Rumah sakit sudah membeli lahan tambahan di dekat parkiran pujasera, namun area baru belum sepenuhnya dimanfaatkan.
"Ke depan lahan sebelah timur juga akan dijadikan area parkir. Namun masih tahap rencana karena belum ada anggaran,” ujarnya.
Tingkat Kepuasan Pelayanan
Saat ini RSUD dr Soeselo telah memiliki sekitar 30 jenis layanan, termasuk layanan baru seperti bedah anak, unit stroke, layanan kanker, dan kemoterapi. Program besar berikutnya ialah menjadikan rumah sakit ini sebagai rumah sakit pendidikan yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran UMP Purwokerto.
BACA JUGA:Hari Pertama Program MBG di SMPN 1 Jatinegara Kabupaten Tegal, Siswa: Enak dan Bikin Kenyang
BACA JUGA:Tim BKO PMI Kabupaten Tegal Bantu Evakuasi Korban Longsor Banjarnegara
“Kami juga akan mendirikan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). RSUD dr Soeselo sudah ditetapkan menjadi rumah sakit pendidikan oleh Kemenkes,” kata dr Guntur.
Ia menyebutkan tingkat kepuasan pelayanan rumah sakit kini berada pada angka 87, dinilai oleh lembaga independen dengan indikator akses pelayanan, jenis layanan, sarana-prasarana, hingga digitalisasi layanan.
Dalam paparannya, dr Yuki Fitria Maatisya menjelaskan penyebab stroke, ciri-ciri serangan awal, hingga penanganan yang harus dilakukan. Ia menekankan pentingnya ketersediaan dokter spesialis untuk menunjang kualitas layanan.
“Untuk menuju nilai kepuasaan 100 persen, SDM dokter memang harus ditambah, terutama dokter spesialis,” sambungnya.
BACA JUGA:TEGAS! Komisi IV DPRD: Bullying di Kabupaten Tegal Harus Dihentikan
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


