Dinilai Masih Semrawut, Penerapan Tiket Elektronik OW Guci Tegal Butuh Perbaikan
KUNJUNGAN - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal H. Aziz Fauzan bersama anggota Komisi IV lainnya saat melakukan kunjungan lapangan ke OW Guci Bumijawa, baru-baru ini.-Yeri Noveli-radartegal.disway.id
Dia berharap, pembinaan untuk melek teknologi dan peningkatan kapasitas petugas pariwisata harus terus dilakukan. Mentalitas petugas harus dibenahi agar taat terhadap aturan dan selalu menjalankan metode e-tiketing atau tiket elektronik.
Butuh manajemen pariwisata menyeluruh
Dia menilai jika mindset petugas telah terbentuk, maka program digitalisasi pariwisata bisa berjalan lancar.
"Memang butuh manajemen pariwisata menyeluruh yang ada di Kabupaten Tegal. Jadi, tidak hanya jualan Guci saja, tapi juga wisata Cacaban, Purin dan wisata-wisata yang dikelola desa," tegasnya.
BACA JUGA: Jalan Menuju Obyek Wisata Guci Tegal Rusak, Pengunjung: Banyak Lubang dan Aspalnya Mengelupas
BACA JUGA: 7 Tips Berwisata di Hot Water Boom Guciku Tegal yang Seru dan Aman
Manajemen wisata itu, lanjut Haji Ozan, meliputi pengelolaan penjualan tiket destinasi wisata mulai dari pemberian rekomendasi, proses booking, sampai verifikasi tiket di lokasi destinasi wisata secara langsung.
Wisatawan dapat menyusun trip sendiri dari satu destinasi ke destinasi lainnya dengan rekomendasi berdasarkan keefektifan waktu dan jarak.
"Jadi pembelian tiket dalam jumlah banyak atau grup disertai dengan fitur kode referral untuk menunjang pemberian bonus kepada tour guide. Ini sangat menarik dan sudah banyak wisata yang menerapkan ini," terangnya.
Dia menyebut, tiket yang digunakan juga sudah menggunakan kode QR atau barcode, sehingga sudah tidak ada lagi karcis sobek.
BACA JUGA: Sempat Banjir, Begini Kondisi Pancuran 13 Guci Tegal Sekarang
BACA JUGA: Libur Nataru, Inilah Rekomendasi Tempat Staycation di Guci Tegal
Peralatan bisa menggunakan handphone petugas masing-masing, sehingga mengurangi risiko untuk kerusakan perangkat kantor yang bergantian dengan petugas lainnya.
Pengunjung bisa membeli tiket melalui online dan tinggal discanner saat akan masuk ke wisata.
"Kami yakin pelaporan pengunjung tiap hari bisa dipantau, termasuk penerimaan retribusi yang bisa langsung masuk kas daerah," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


