Dinilai Masih Semrawut, Penerapan Tiket Elektronik OW Guci Tegal Butuh Perbaikan

Dinilai Masih Semrawut, Penerapan Tiket Elektronik OW Guci Tegal Butuh Perbaikan

KUNJUNGAN - Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal H. Aziz Fauzan bersama anggota Komisi IV lainnya saat melakukan kunjungan lapangan ke OW Guci Bumijawa, baru-baru ini.-Yeri Noveli-radartegal.disway.id

BUMIJAWA, radartegal.com - Dinilai masih semrawut, penerapan tiket elektronik (e-tiketing) di Obyek Wisata (OW) Guci Kabupaten Tegal butuh perbaikan. 

Hal ini diungkap Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal H Aziz Fauzan SH MH yang mengaku sudah melakukan kunjungan lapangan di OW Guci yang menjadi ikon Kabupaten Tegal, beberapa waktu lalu.

Menurutnya, OW Pemandian Air Panas Guci Bumijawa, Kabupaten Tegal sudah menerapkan tiket elektronik. Namun sayangnya, penerapan itu masih semrawut. 

Padahal, tujuan penerapan tiket elektronik untuk menekan kebocoran penerimaan retribusi di OW tersebut.

BACA JUGA: Stroberi di Kawasan Guci Tegal Kembali Dipopulerkan, Wisatawan Bisa Petik Langsung

BACA JUGA: Imlek 2025 Jadi Momentum Majukan Guci Kabupaten Tegal Jadi Destinasi Berkelas Dunia

"Walaupun sudah dengan e-tiketing, tapi masih terkesan manual karena masih menggunakan karcis sobek," kata Haji Ozan, sapaan akrab politikus PKB ini, Senin, 3 Februari 2025.

Meski demikian, dia mengapreasi upaya Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) yang telah menerapkan sistem tiket elektronik. Akan tetapi, penerapan itu harus dimaksimalkan. 

Dia berujar, sebenarnya banyak cara untuk mengurangi potensi kebocoran penerima retribusi di tempat wisata. Hal itu bisa memanfaatkan aplikasi canggih yang bisa digunakan untuk mempermudah pengunjung dan petugas loket masuk wisata.

Akan tetapi, digitalisasi pariwisata diawali dari mindset para petugas untuk beralih dari yang manual ke digital. 

BACA JUGA: Sidak Obyek Wisata Guci Tegal, Ini yang disampaikan Ketua Komisi IV DPRD

BACA JUGA: 4 Rekomendasi Aktivitas di Objek Wisata Guci Tegal bagi Pelancong Baru

"Kalau alat bisa disiasati, tapi mindset mengubah dari manual ke digital harus ditanamkan terlebih dahulu," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: