Dorong Penerapan Industri Ramah Anak, Wagub Jateng: CSR Perlu Didorong untuk Edukasi

Minggu 23-11-2025,12:17 WIB
Reporter : Khikmah Wati
Editor : Khikmah Wati

BATANG, radartegal.com– Dorong penerapan industri ramah anak, Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah Taj Yasin Maemoen mendukung rekomendasi Kids Take Over (KTO) demi menciptakannya.

"Kesempatan ini mempertegas komitmen industri dalam mewujudkan pemenuhan dan perlindungan anak melalui industri ramah anak,” kata sosok yang akrab disapa Gus Yasin ini saat menghadiri acara Festival Anak Kecamatan Berdaya.

Kegiatan itu dalam rangkaian puncak peringatan World Children’s Day (WCD) 2025 tingkat Provinsi Jawa Tengah, di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang pada Sabtu, 22 November 2025. 

Dorongan itu sejalan dengan rekomendasi dari Kids Take Over Jawa Tengah yang disampaikan dalam acara tersebut. 

BACA JUGA: Wagub Jateng Tanam Mangrove di Jepara: Garis Pantai Banyak yang Alami Penurunan

BACA JUGA: Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV, Wagub Jateng Taj Yasin Singgung Gudang Penyimpanan

Yaitu  memperkuat sistem perlindungan dan keamanan di kawasan industri, mendorong budaya kerja yang adil dan mendukung keluarga, serta menyediakan akses pembelajaran serta pengembangan keterampilan. 

Salah satu bentuknya adalah program corporate social responsibility (CSR) perlu didorong untuk kegiatan edukasi dan pelatihan berkelanjutan kepada anak-anak sekitar perusahaan. 

Dikatakan dia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga berkomitmen mendukung sinergi pendidikan dan industri, salah satunya melalui penguatan SMK berbasis industri,  agar lulusannya lebih selaras dengan kebutuhan lapangan kerja di masa depan.

Gus Yasin menyatakan, Pemprov Jateng juga melakukan penguatan kelembagaan forum anak hingga ke tingkat kecamatan. Wadahnya melalui program Kecamatan Berdaya. 

BACA JUGA: Wagub Jateng Targetkan Program Kecamatan Berdaya Dinikmati 50 Persen Penyandang Difabel

BACA JUGA: Wagub Jateng Taj Yasin Dorong Pemerataan PAUD: Perlu Dikawal dengan Baik

Pengembangan Kecamatan Berdaya diperkuat dengan Rumah Perlindungan Perempuan dan Anak (RPPA) sebagai garda layanan pengaduan, pemulihan kasus kekerasan, edukasi pencegahan, serta mensinergikan layanan lintas sektor yang  terdapat di tingkat kecamatan. 

Melalui program Kecamatan Berdaya, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menegaskan bahwa pemenuhan hak anak tidak cukup berhenti pada regulasi. Wilayah kecamatan dipilih sebagai simpul strategis, yaitu tempat untuk menyediakan solusi paling cepat atas masalah yang ada. 

Kategori :