5 Mitos Kucing yang Bisa Membuat Kamu Takut Pelihara Mereka Lagi?

Jumat 27-06-2025,15:14 WIB
Reporter : Aditya Saputra
Editor : Khikmah Wati

Organisasi kesehatan anak seperti American Academy of Pediatrics menyarankan agar tidak membiarkan hewan peliharaan tidur bersama bayi, demi menghindari risiko fisik seperti tertindih atau alergi.

BACA JUGA: 5 Telaga Indah di Indonesia dengan Mitos Unik dan Tersembunyi

BACA JUGA: Mitos Lempar Celana Dalam ke Atap Bisa Hentikan Hujan

3. Kucing Menyebabkan Toksoplasma

Mitos ini membuat banyak ibu hamil enggan memelihara kucing karena takut terinfeksi toksoplasmosis, yakni penyakit akibat parasit Toxoplasma gondii yang bisa membahayakan janin.

Faktanya, memang benar bahwa kucing dapat menjadi inang bagi parasit ini, tetapi risiko penularannya sangat kecil jika kebersihan terjaga.

Menurut CDC (Centers for Disease Control and Prevention), Anda lebih berisiko tertular dari daging mentah atau tanah yang terkontaminasi dibandingkan dari kucing peliharaan.

Untuk mencegah toksoplasmosis

  • Bersihkan kotak pasir setiap hari (gunakan sarung tangan)
  • Cuci tangan setelah menyentuh kucing
  • Jangan beri kucing daging mentah
  • Hindari kontak langsung dengan feses kucing, terutama saat hamil

BACA JUGA: 5 Telaga Indah di Indonesia dengan Mitos Unik dan Tersembunyi

BACA JUGA: Mitos Lempar Celana Dalam ke Atap Bisa Hentikan Hujan

4. Kucing Itu Egois dan Tidak Setia

Banyak orang menganggap kucing tidak sehangat anjing karena lebih suka menyendiri dan hanya datang saat lapar. Akibatnya, kucing sering dicap sebagai hewan peliharaan yang egois dan tidak setia.

Faktanya, kucing memang memiliki karakter yang lebih independen, tetapi itu bukan berarti mereka tidak peduli. Studi dari Oregon State University tahun 2019 membuktikan bahwa kucing membentuk ikatan emosional dengan pemiliknya mirip seperti anjing atau bayi.

Tanda kasih sayang dari kucing antara lain:

  • Menggesekkan tubuh atau kepala ke pemilik
  • Mendengkur saat digendong
  • Tidur di dekat pemilik
  • Membawa “hadiah” seperti mainan atau serangga

5. Bulu Kucing Bisa Sebabkan Alergi Parah

Banyak yang percaya bahwa bulu kucing bisa menyebabkan alergi parah, bahkan membahayakan kesehatan. Ini membuat beberapa orang enggan memelihara kucing, terutama yang memiliki riwayat asma atau rhinitis.

BACA JUGA: Deretan Mitos Mistis Seputar Gunung Merapi yang Masih Hidup

BACA JUGA: Jangan Sembarangan! Ini Fakta dan Mitos Mengoleskan Pasta Gigi pada Luka Bakar

Faktanya, bukan bulu kucing yang menyebabkan alergi, melainkan protein Fel d 1 yang terdapat di air liur, kulit, dan keringat kucing. Saat kucing menjilat tubuhnya, protein ini menempel pada bulu dan kemudian menyebar ke udara.

Kategori :