SLAWI, radartegal.com - Wakil Bupati (Wabup) Tegal Ahmad Kholid laksanakan Shalat Idul Adha di Masjid Agung Slawi, Jumat 6 Juni 2025. Pada kesempatan tersebut, Wabup menyinggung soal kondisi dunia pendidikan saat ini.
Sebelumnya, Ahmad Kholid mengajak masyarakat untuk ikhlas berkorban sekaligus untuk menumbuhkan sikap pantang menyerah dalam menghadapi berbagai situasi dan tantangan kehidupan dunia saat ini.
Ia pun mengingatkan pentingnya ipaya dialog yang sejuk antarulama, kolaborasi antarlembaga keagamaan, pendidikan, dan orang tua.
“Pemerintah Kabupaten Tegal akan terus berupaya menyelaraskan pembangunan fisik dengan pembangunan mental spiritual,” kata Kholid.
BACA JUGA:Polisi Amankan Pelaksanaan Salat Iduladha di Tegal
BACA JUGA:Lusa, Sapi Kurban Bantuan Presiden Prabowo Dikurbankan di Masjid Agung Tegal
Penguatan literasi keimanan dan literasi digital masyarakat di era keterbukaan informasi dan kecerdasan buatan, tegas Kholid, harus berjalan seiring sejalan. Supaya kesehatan mental tetap terjaga, terutama pada anak-anak dan generasi remaja.
"Jangan sampai transformasi sosial yang berjalan mencabut akar nilai-nilai keislaman dan nilai luhur budaya bangsa," katanya.
Karena itu, dia terus mendukung dan mengembangkan program pendidikan keagamaaan di sekolah dan madrasah. Termasuk memperkuat kolaborasi antarulama, tenaga kependidikan dan orang tua.
“Hidupkan spirit baiti Jannati, penuhi rumah-rumah kita dengan bacaan Alquran dan doa-doa baik. Buka diskusi yang membangun akal dan jiwa anak-anak kita. Ajak mereka untuk meramaikan masjid agar mereka lebih mengenal Allah dengan segala perintah dan larangannya sebelum menyelami lebih dalam kehidupan sosialnya,” ungkap Kholid.
BACA JUGA:Dianggarkan Rp7,5 M, Penataan Kawasan Alun-alun Kota Slawi Kabupaten Tegal Sudah Dimulai
BACA JUGA:Blusukan ke Sawah, Anggota DPRD Kabupaten Tegal Dicurhati Petani yang Mengalami Gagal Panen
Lebih lanjut Wabup mengungkapkan, dunia pendidikan saat ini tengah dihadapkan pada kondisi konsentrasi yang menurun akibat dari konsumsi yang berlebihan pada konten internet dan media sosial.
Hal tersebut mengakibatkan kemampuan berpikir, menganalisis, dan menyimpan memori ikut menurun.
“Kondisi ini menyebabkan penurunan kemampuan kognitif pada anak seperti daya ingat, fokus, dan berpikir kritis,” ujarnya.