SLAWI, radartegal.com - Selama musim penghujan, 3 kecamatan di wilayah Pantura Kabupaten Tegal langganan banjir. Ketiga kecamatan itu yakni, Warureja, Suradadi dan Kramat.
Kondisi banjir di 3 kecamatan di wilayah Pantura Tegal tersebut diduga karena sudah dangkalnya Waduk Cacaban yang berada di wilayah Kecamatan Kedungbanteng.
"Kalau Waduk Cacaban dan Sungai Cacaban semuanya dinormalisasi, pasti tidak ada banjir lagi," ungkap Anggota DPRD Kabupaten Tegal H. Bakhrun, Rabu, 12 Februari 2025.
Bakhrun menyebut, selama ini Waduk Cacaban sebagai penampung air hujan di wilayah atas. Namun, ketika debit air sudah tinggi, tentu air itu akan meluap dan digelontorkan ke laut melalui Sungai Cacaban.
BACA JUGA: Selamatkan Lahan Kritis Waduk Cacaban, DLH Kabupaten Tegal Resmikan Taman Kehati
BACA JUGA: Mitos Waduk Cacaban, Ritual Mistis hingga Kepala Sapi sebagai Tumbal
Sementara, sungainya dangkal sehingga air pun meluap ke permukiman penduduk di wilayah pesisir.
Diakuinya, waduk itu sudah puluhan tahun tak pernah dinormalisasi. Karena itu, Bakhrun meminta agar waduk yang dibangun oleh Ir Soekarno, presiden Indonesia pertama itu secepatnya dinormalisasi.
Menurutnya, normalisasi memang harus diawali dari hulu yaitu di Waduk Cacaban hingga ke hilir di muara Sungai Cacaban. Muara ini berada di perbatasan antara Kecamatan Suradadi dan Kecamatan Kramat.
Politisi PKS ini tak menampik, Sungai Cacaban di sekitar Desa Sidaharja Kecamatan Suradadi sudah pernah dinormalisasi beberapa tahun silam. Namun, saat ini dangkal lagi karena di bagian hulu belum dinormalisasi.
BACA JUGA: Mendunia, OW Waduk Cacaban Tegal Jadi Lokasi Ajang Seni Tato Internasional
BACA JUGA: Pesona dan Sejarah Waduk Cacaban Tegal Pikat Dua Mahasiswa Internasional Asal Gambia, Afrika Barat
"Harusnya dari hulu dulu, baru ke hilir," cetusnya.
Bakhrun meminta dinas terkait di Pemkab Tegal segera mengusulkan ke Pemprov Jateng agar upaya pengerukan Waduk Cacaban dan Sungai Cacaban secepatnya direalisasi.