Contoh: Jika total utang bulanan Anda Rp 3.000.000 dan penghasilan bersih bulanan Anda Rp 10.000.000, maka DTI Anda adalah (Rp 3.000.000 / Rp 10.000.000) x 100% = 30%.
4. Estimasi Cicilan KPR
Gunakan kalkulator KPR yang banyak tersedia secara online atau konsultasikan dengan bank untuk mendapatkan estimasi cicilan KPR berdasarkan jumlah pinjaman, suku bunga, dan tenor yang Anda inginkan.
5. Hitung Kemampuan Maksimal Cicilan KPR
Setelah mengetahui DTI dan estimasi cicilan KPR, Anda dapat menghitung kemampuan maksimal cicilan KPR yang dapat Anda tanggung.
BACA JUGA: Galbay Pinjol Bisa Gagalkan Persetujuan KPR, Ini Sejumlah Alasannya
BACA JUGA: Perbedaan KUR dan KPR, Berikut Pengertian dan Rekomendasi Produk Pinjaman Terbaiknya
Caranya adalah dengan mengalikan persentase DTI maksimal (misalnya 40%) dengan penghasilan bersih bulanan Anda.
Contoh: Jika penghasilan bersih bulanan Anda Rp 10.000.000 dan DTI maksimal yang Anda tetapkan adalah 40%, maka kemampuan maksimal cicilan KPR Anda adalah 40% x Rp 10.000.000 = Rp 4.000.000.
Dengan memahami dan menghitung kemampuan bayar KPR, Anda dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik dan menghindari risiko gagal bayar di kemudian hari.
Pastikan Anda mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti biaya notaris, biaya appraisal, dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pembelian rumah.
BACA JUGA: Ingin Cuan saat Percepat Pelunasan KPR? Wajib Simak Tips Ini
BACA JUGA: Galbay Pinjol Bisa Gagalkan Persetujuan KPR, Ini Sejumlah Alasannya
Penutup
Memiliki rumah sendiri adalah investasi jangka panjang yang menguntungkan. Namun, sebelum memutuskan untuk membeli rumah, pastikan Anda telah menghitung kemampuan bayar KPR dengan cermat.
Dengan perencanaan yang matang, Anda dapat mewujudkan impian memiliki rumah idaman tanpa harus khawatir dengan masalah keuangan.