Radartegal.com - Cara menghitung kemampuan bayar KPR akan membantu Anda menentukan besaran cicilan yang ideal dan menghindari risiko kesulitan finansial di kemudian hari.
Salah satu langkah penting dalam perencanaan tersebut adalah menghitung kemampuan bayar KPR. Dengan mengetahui kemampuan bayar, Anda dapat memilih properti yang sesuai dengan budget dan menghindari beban cicilan yang terlalu berat.
Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan saat menghitung kemampuan bayar KPR. Selain gaji pokok, Anda juga perlu memperhitungkan pendapatan tambahan, pengeluaran tetap, dan biaya-biaya tak terduga. C
Cara menghitung kemampuan bayar KPR yang tepat akan membantu Anda membuat keputusan yang bijaksana.
BACA JUGA: 6 Hal yang Harus Diketahui Sebelum Ambil KPR dari Developer, Jangan Sampai Diusir Pemilik Tanah!
Cara menghitung kemampuan bayar KPR
Membeli rumah impian melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah langkah besar. Namun, sebelum mengajukan KPR, penting untuk mengetahui kemampuan finansial Anda dalam membayar cicilan.
Menghitung kemampuan bayar KPR dengan tepat akan membantu Anda menghindari masalah keuangan di kemudian hari. Berikut beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan:
1. Hitung Penghasilan Bersih Bulanan
Langkah pertama adalah menghitung total penghasilan bersih bulanan Anda. Ini termasuk gaji pokok, tunjangan tetap, dan pendapatan lain yang rutin Anda terima setelah dipotong pajak dan iuran lainnya. Penghasilan bersih ini akan menjadi dasar perhitungan kemampuan KPR Anda.
2. Identifikasi Pengeluaran Rutin
Catat semua pengeluaran rutin bulanan Anda, seperti biaya hidup, transportasi, tagihan bulanan, cicilan lain (jika ada), dan pengeluaran lainnya. Pastikan Anda mencatat pengeluaran secara detail dan realistis.
BACA JUGA: Nasabah KPR Subsidi Ditolak Gara-gara Pinjol, Pikir-pikir Lagi Sebelum Galbay
BACA JUGA: Rekomendasi KPR untuk Karyawan Baru yang Ingin Beli Rumah Impian, Yuk Pahami Tips-tipsnya Juga!
3. Hitung Rasio Utang terhadap Pendapatan (Debt to Income Ratio/DTI)
Rasio ini membandingkan total utang bulanan Anda dengan penghasilan bulanan Anda. Idealnya, DTI Anda tidak lebih dari 30-40%. Cara menghitungnya adalah:
(Total Utang Bulanan / Penghasilan Bersih Bulanan) x 100%