Banyak Guru Terjerat Pinjol di Tahun 2024, Ini Solusinya di Tahun 2025

Kamis 16-01-2025,20:04 WIB
Reporter : Aditya Saputra
Editor : Teguh Mujiarto

radartegal.com - Di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan, para guru di Indonesia justru menghadapi tantangan finansial yang berat. Salah satu masalah utama yang muncul adalah keterjeratan dalam utang pinjaman online (pinjol) ilegal. 

Data terbaru mengungkapkan bahwa hampir 42% korban pinjol berasal dari kalangan guru, sebuah angka yang mencerminkan betapa besar dampak krisis keuangan terhadap para pendidik. 

Berbagai faktor, mulai dari rendahnya gaji, gaya hidup yang tidak terencana, hingga kurangnya pemahaman tentang keuangan, menjadi penyebab utama guru terjerat pinjol. 

Berikut ini kami akan membahas lebih dalam mengenai penyebab, dampak, serta solusi untuk membantu guru terjerat pinjol dan mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.

BACA JUGA: Atasi KTP yang Dijadikan Pinjol oleh Orang Lain dengan Cara Ini

BACA JUGA: Menghapus Data Pinjol yang Belum Lunas, Ini Hal-hal yang Harus Diketahui

Penyebab Utama

1. Gaji Guru yang Rendah 

Banyak guru di Indonesia menerima gaji yang jauh di bawah standar profesi lainnya. Selain itu, pembayaran gaji yang sering terlambat atau tidak penuh menambah beban keuangan mereka.

Akibatnya, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka terpaksa mencari pinjaman, termasuk dari layanan pinjol ilegal.

Menurut laporan dari Kompas, banyak guru harus berjuang dengan gaji yang tidak cukup untuk menutupi kebutuhan dasar mereka, sehingga pinjaman menjadi solusi instan meski berisiko tinggi.

2. Gaya Hidup dan Kebutuhan 

Pandemi COVID-19 telah mengubah banyak aspek kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Untuk mendukung pembelajaran jarak jauh, banyak guru harus mengeluarkan dana tambahan untuk membeli perangkat seperti laptop atau smartphone.

BACA JUGA: 3 Cara Melaporkan Iklan Pinjol Meresahkan cuma Lewat HP

BACA JUGA: Berapa Gaji Ideal untuk Ambil Pinjol agar Tidak Galbay? Simak Selengkapnya

Hal ini memaksa mereka mencari sumber dana cepat, yang sering kali jatuh pada pinjol. Dalam laporan dari Tirto, kebutuhan ini mendesak banyak guru untuk mengambil pinjaman demi menunjang proses pembelajaran daring.

3. Kurangnya Literasi Keuangan 

Literasi keuangan yang rendah di kalangan guru juga menjadi salah satu penyebab utama terjeratnya mereka dalam utang pinjol. Banyak guru tidak menyadari risiko, bunga tinggi, serta biaya tersembunyi yang menyertai pinjaman online.

Kategori :