Persentase itu mengalami penurunan 0,35% dibandingkan dengan pada 2023 yang mencapai 5,13 %.
”Capaian ini lebih baik dari Tingkat Pengangguran Terbuka Nasional yaitu 4,91%,” kata Nana.
BACA JUGA: Arus Mudik Nataru 2025, Jalur Tol Jateng dan Fungsional Solo-Jogja Siap Dilalui Pemudik
BACA JUGA: 8 Tempat Glamping Hits di Jawa Tengah yang Wajib Dicoba Selama Liburan Nataru 2025
Senyampang dengan itu, tren penduduk miskin juga mengalami penurunan.
Pada Maret 2024 penduduk miskin sebesar 10,47% atau sebanyak 3,7 Juta orang. Angka ini turun 0,30% di bandingkan periode Maret 2023 yaitu 10,77%.
Angka Kemiskinan ekstrem pada 2024 diestimasikan turun 0,22% menjadi sebesar 0,89% dibanding 2023 sebesar 1,11%.
Pada capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Jawa Tengah masuk ke dalam kategori tinggi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat IPM Jawa Tengah tahun 2024 mencapai 73,87.
Kondisi ini tumbuh 0,65 persen atau meningkat sebesar 0,48 poin dibandingkan capaian tahun 2023 yang sebesar 73,39.
Di bidang infrastruktur, Pemprov Jateng memastikan, 91,19 persen kondisi jalan provinsi sudah berstatus mantap pada akhir triwulan III tahun 2024. Begitu juga dengan jembatan, yang mencapai 81,68 persen.
Pembangunan dan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) bagi masyarakat tidak mampu juga terus digenjot. Hingga 2024, Pemprov Jateng berhasil merenovasi total 1.071.002 unit RTLH.
Khusus tahun ini saja, RTLH yang direnovasi sebanyak 17.325 unit. Jumlah tersebut tersebar di 35 kabupaten/ kota.
"Ini untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Di samping itu, agar masyarakat mempunyai motivasi yang kuat, untuk meningkatkan taraf hidup mereka,” katanya.
Untuk mencegah terjadinya banjir dan menjaga ketersediaan air tanah saat musim kemarau, Pemprov Jateng mengebut pembangunan embung.