Serap Tembakau Petani, Produksi Sigaret Kretek Tangan Diresmikan di KPI Margasari Kabupaten Tegal

Minggu 15-12-2024,13:20 WIB
Reporter : Khikmah Wati
Editor : Khikmah Wati

Di lain sisi, keberadaan industri sigaret kretek tangan di daerah berkontribusi besar pada penerimaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) sebagai sumber penerimaan pendapatan daerah.

Mendukung pelayanan publik seperti pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan hingga penanggulangan kemiskinan.

BACA JUGA: Polres Tegal Amankan Ratusan Pil Koplo, Sempat Disembunyikan di Bungkus Rokok dan Kaleng Biskuit

BACA JUGA: Gerebek Rumah di Brebes, Tim Gabungan Bongkar Peredaran Rokok Ilegal Ribuan Batang Siap Edar

Pendapatan DBHCHT Kabupaten Tegal tahun 2024 mencapai Rp3,9 miliar yang didistribusikan kepada warga penerima manfaat dalam dua tahap. Tahap satu sebesar Rp1,76 miliar telah disalurkan kepada 2.937 orang yang masing-masing menerima Rp600 ribu. 

Sedangkan penyaluran tahap kedua nilainya Rp2,14 miliar dan telah didistribusikan kepada 3.573 orang penerima manfaat.

“Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau ini memiliki potensi besar menciptakan multiplier effect yang positif bagi perekonomian lokal dan membantu menurunkan angka kemiskinan,” pungkasnya.

Pihak perusahaan yang diwakili oleh Plant Manajer SKT Tegal PT HM Sampoerna Tbk Dwi Prasetyo menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya kepada jajaran Pemkab Tegal yang telah mendukung keberlangsungan usaha industri sigaret kretek tangan di Kabupaten Tegal selama ini.

BACA JUGA: Sinergi Penindakan Bea Cukai Tegal dan Satuan Patroli Jalan Raya Polda Jateng Berhasil Amankan Ribuan Rokok

BACA JUGA: Bawa 391.200 Batang Rokok Ilegal, Mobil Penumpang Diamankan Bea Cukai Tegal di Tol Pemalang-Pejagan

“Kami mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi komitmen, kepedulian dan dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Tegal. Kami berkomitmen akan berperan serta secara berkelanjutan untuk masyarakat Kabupaten Tegal,” ujarnya.

Dwi menjelaskan, dari seribu tenaga kerja yang telah diserap perusahaan asal Surabaya, Jawa Timur ini, 95 persennya adalah tenaga kerja perempuan. Sehingga dengan demikian, standar kesehatan dan keselamatan kerja menjadi prioritas utama perusahaannya dengan memfasilitasi jaminan sosial dan perlindungan tenaga kerja melalui layanan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan untuk pekerja dan keluarganya.

Termasuk pemberian cuti melahirkan, klinik kesehatan dan ruang laktasi bagi ibu menyusui. 

Kategori :