Perpaduan keputusan strategis antara teknologi dan operasional dalam banyak organisasi baru menyiratkan bahwa informasi manajerial berguna, tidak lagi murni finansial dimana niat strategis dan teknologi dianggap sebagai elemen berbeda yang dapat dipisahkan dari satu dengan yang lain, dan yang mengikuti jalur berurutan.
BACA JUGA: 325 Siswa SMPIT Luqman Al Hakim Slawi Kabupaten Tegal Ikuti Sumatif Tengah Semester Berbasis Digital
BACA JUGA: Telkomsel Sukses Gelar IndonesiaNEXT Summit 2024, Ciptakan Talenta Digital Handal
Saat ini, masalah digitalisasi akuntan manajemen dan kontrol pergerakan item inventaris di perusahaan menarik perhatian praktisi dan komunitas ilmiah. Transformasi digital sebagai proses pembentukan model bisnis dan operasi baru dengan menciptakan dasar penerapan dan integrasi teknologi digital.
Tujuan digitalisasi adalah untuk mencapai kemampuan organisasi baru dengan mengubah proses dan interaksi operasional secara digital.
Transformasi digital tidak hanya pada pengenalan perangkat lunak baru, tetapi lebih utama pada penggunaannya sebagai elemen strategi dan daya tarik digital holistik bagi orang, proses dan teknologi.
Digitalisasi dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses kalkulasi dan sistem kontrol manajemen, misalnya memantau perilaku karyawan dan manajer versus kinerja mereka.
Otomasi kerja bahkan dapat mengurangi kebutuhan, karena bertujuan untuk menggantikan perilaku manusia yang mungkin melibatkan disfungsionalitas.
Otomasi dapat menyebabkan penghematan biaya dalam pembuatan data dan penghematan waktu dalam analisis dan verifikasi data. Dengan demikian dapat meningkatkan kemampuan pelaporan dan pengambilan keputusan. (*)
Penulis: Bintang Fajar Dwi Nugroho
NIM : 7101422090 (Universitas Negeri Semarang)