"Jadi tato ini bukan untuk menakut-nakuti orang, tapi sebuah karya seni," kata Fran, yang merupakan jebolan dari Institute Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Fran yang juga sebagai scratchers ini mengungkapkan bahwa tujuan kegiatan ini juga untuk memperkenalkan seni budaya tato di wilayah Slawi dan Tegal. Selain itu juga untuk mengenalkan Waduk Cacaban kepada para wisatawan.
BACA JUGA: Sempat Viral, Cek Fakta Mitos Cungkir Emas Soekarno di Waduk Cacaban Kabupaten Tegal
BACA JUGA: Bikin Penasaran! Benarkah Waduk Cacaban Tegal Dulunya Sebuah Desa? Ini Sejarahnya
Disebutkan, bahwa acara ini sudah mengikuti prosedur standar kedokteran. Alat yang digunakan sudah steril dan sudah diperiksa oleh tim ahli.
Bagi peserta yang hendak ditato tubuhnya, maka dikenakan biaya registrasi sebesar Rp500 ribu. Lukisan tato atau temanya bebas. Para model tato dapat memilih sendiri.
"Untuk tema bebas. Bisa mengambil dari beberapa gambar atau khas Tegalan," ucapnya.
Dia berharap, kegiatan ini dapat berimbas baik sesuai dengan tujuannya yakni mengenalkan Waduk Cacaban ke dunia.
"Peserta atau model yang hadir sangat banyak, mencapai ratusan. Termasuk scratchers-nya juga banyak. Mereka sangat takjub dengan Waduk Cacaban ini," tutupnya.