Dalam kondisi ketosis atau kekurangan energi, banyak orang melaporkan sulit untuk fokus, bahkan dalam melakukan tugas-tugas sederhana. Hal ini tentu merugikan bagi mereka yang harus bekerja, belajar, atau melakukan aktivitas yang membutuhkan ketelitian dan fokus.
Selain itu, memori dan kemampuan kognitif juga dapat terganggu akibat kekurangan glukosa. Konsumsi nasi atau karbohidrat sehat lainnya dalam jumlah yang cukup dapat membantu otak bekerja dengan lebih baik, sehingga seseorang bisa tetap produktif dan aktif.
6. Gangguan Tidur atau Insomnia
Tidak makan nasi seharian dapat menyebabkan gangguan tidur atau insomnia. Saat tubuh kekurangan karbohidrat, rasa lapar yang intens sering muncul, terutama di malam hari.
Rasa lapar ini dapat mengganggu kenyamanan tidur, membuat seseorang sulit untuk tertidur nyenyak. Hal ini bisa berdampak negatif pada kualitas tidur, yang pada gilirannya memengaruhi kesehatan fisik dan mental secara keseluruhan.
BACA JUGA: Penyembuhan Alternatif! 5 Resep Obat Jamu Tanaman Herbal, Penurun Kolesterol dan Lainnya
BACA JUGA: Obat Herbal untuk Turunkan Kolesterol, Gunakan Tomat dan Olah Jadi Minuman Segar Ini
Kurang tidur dalam jangka panjang bisa menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko terkena penyakit, seperti infeksi atau masalah kesehatan lainnya.
Oleh karena itu, mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang tepat sebelum tidur bisa membantu menenangkan tubuh dan pikiran, sehingga tidur pun menjadi lebih nyenyak.
Cara mengurangi risiko
Jika Anda ingin mengurangi nasi dalam diet Anda tanpa mengorbankan kesehatan, ada beberapa cara untuk tetap memenuhi kebutuhan karbohidrat harian.
Salah satu caranya adalah mengganti nasi putih dengan sumber karbohidrat lain yang lebih sehat, seperti nasi merah, nasi hitam, atau nasi shirataki yang rendah kalori.
BACA JUGA: Cara Meredakan Batuk dengan Buah Pir, Obat Herbal Resep Korea yang Manjur dan Mudah Dibuat
BACA JUGA: Buah Pir Ternyata Memiliki Banyak Manfaat, Tambahkan 3 Bahan Ini Sudah Jadi Obat Herbal
Selain itu, Anda juga bisa mendapatkan karbohidrat dari sumber lainnya, seperti kentang, ubi, dan berbagai jenis umbi-umbian. Sayuran berkarbohidrat seperti jagung dan kacang-kacangan juga bisa menjadi alternatif untuk menjaga energi tubuh tetap stabil.
Kombinasikan karbohidrat kompleks ini dengan sumber protein dan serat yang cukup, sehingga tubuh tetap mendapatkan nutrisi yang seimbang.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, imbangi pula dengan olahraga yang teratur. Aktivitas fisik tidak hanya membakar kalori, tetapi juga membantu tubuh mengatur penggunaan energi secara lebih efektif.