6 Risiko dan Dampak Tidak Makan Nasi Seharian Bisa Kena Ketosis, Apa Itu?

Kamis 07-11-2024,06:02 WIB
Reporter : Aditya Saputra
Editor : Adi Mulyadi

Selain itu, organ-organ tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan metabolisme yang terjadi. Jika perubahan terjadi terlalu cepat, sistem tubuh mungkin tidak dapat berfungsi dengan optimal.

Akibatnya, metabolisme pun cenderung melambat, yang sebenarnya kontraproduktif untuk upaya menjaga berat badan ideal dalam jangka panjang.

BACA JUGA: 5 Obat Herbal Alami untuk Kesehatan Jantung, yang Sarat Antioksidan

BACA JUGA: 6 Tanaman Herbal Bantu Glowing Awet Muda, Manfaat dan Cara Pakainya

3. Kelelahan dan Lemah

Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup karbohidrat, seperti dari nasi, tubuh mungkin merasa lemah dan mudah lelah.

Kelelahan ini tidak hanya berdampak pada stamina fisik, tetapi juga mental. Tanpa energi yang cukup, seseorang mungkin merasa lesu dan kurang bersemangat dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Kondisi ini akan lebih terasa bagi mereka yang memiliki gaya hidup aktif atau memiliki pekerjaan yang menuntut banyak energi.

Bahkan, bagi yang bekerja di lingkungan kantor sekalipun, tubuh yang lemah akan memengaruhi produktivitas dan performa, membuat kita mudah merasa lesu sepanjang hari.

BACA JUGA: Bikin Cantik, Ini 8 Cara Membuat Masker Herbal Alami Ramah Kantong

BACA JUGA: 5 Tanaman Terapi Herbal untuk Meredakan Nyeri Sendi, Ampuh dan Minim Efek Samping

4. Risiko Penurunan Gula Darah

Glukosa, yang diperoleh dari karbohidrat, adalah bahan bakar utama bagi otak dan organ tubuh lainnya. Tidak makan nasi atau sumber karbohidrat lainnya seharian dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah secara drastis.

Penurunan gula darah atau hipoglikemia bisa menimbulkan berbagai gejala yang mengganggu, seperti gemetar, pusing, bahkan sampai kehilangan kesadaran dalam kasus yang ekstrem.

Orang yang rentan mengalami hipoglikemia atau memiliki riwayat diabetes harus berhati-hati dengan pola makan rendah karbohidrat. Tanpa kadar glukosa yang cukup, otak tidak dapat berfungsi secara optimal, sehingga hal ini dapat menjadi risiko serius bagi kesehatan.

5. Sulit Berkonsentrasi 

Seperti yang telah disebutkan, otak sangat bergantung pada glukosa sebagai sumber energinya. Saat tubuh kekurangan karbohidrat dan beralih ke pembakaran lemak, konsentrasi bisa menurun drastis.

BACA JUGA: Rahasia Tersembunyi Tanaman Herbal di Sekitar Rumah, Benarkah Bisa Atasi Stres dan Insomnia?

BACA JUGA: Tanpa Kimia! Ini 7 Rekomendasi Tanaman Herbal untuk Meredakan Nyeri Menstruasi secara Alami

Kategori :