radartegal.com - Fenomena orang tua meninggal di kamar mandi memang memprihatinkan dan sebenarnya dapat dijelaskan melalui beberapa faktor medis serta kondisi fisik yang umum pada usia lanjut.
Dikutip dari viva.com dan beberapa sumber lainnya, berikut ini kita akan menjelaskan faktor-faktor penyebab, sekaligus menawarkan langkah pencegahan yang bisa diterapkan untuk meminimalkan risiko kecelakaan di kamar mandi bagi orang tua.
Kamar mandi bisa menjadi tempat yang berbahaya, terutama bagi para lansia. Risiko kecelakaan, kondisi kesehatan yang melemah, dan perubahan fisik pada usia lanjut adalah beberapa faktor yang membuat tempat ini rentan bagi orang tua.
Penyebab kematian di kamar mandi
Kecelakaan terjatuh di kamar mandi memiliki risiko tinggi terutama bagi lansia. Data menunjukkan bahwa sekitar satu dari tiga orang berusia di atas 65 tahun pernah mengalami kecelakaan di kamar mandi, dengan sekitar 80% insiden diakibatkan oleh tergelincir di lantai yang basah.
BACA JUGA: 10 Manfaat Air Wudhu untuk Kesehatan Kulit, Wajah Glowing Tanpa Perawatan
BACA JUGA: Ampuh Tangkal Jerawat, Ini Segudang Manfaat Air Putih bagi Kesehatan Kulit
Ketika terjatuh, risiko cedera serius seperti patah tulang paha meningkat. Pada usia lanjut, patah tulang ini bisa berujung pada komplikasi berat, seperti emboli atau penyumbatan aliran darah ke organ vital seperti otak dan jantung, yang berpotensi menyebabkan stroke atau serangan jantung.
Masalah Kesehatan yang Mendasar
Lansia biasanya memiliki kondisi kesehatan tertentu yang mungkin menjadi pemicu terjadinya kematian mendadak di kamar mandi. Penyakit seperti tekanan darah tinggi atau gangguan jantung meningkatkan risiko henti jantung saat berada di kamar mandi, terutama saat melakukan aktivitas seperti buang air besar (BAB).
Proses mengejan atau "manuver Valsava" dapat menurunkan aliran darah ke jantung, yang pada orang dengan penyakit jantung atau hipertensi, bisa memicu serangan jantung mendadak atau stroke.
Keropos Tulang dan Melemahnya Otot
Dengan bertambahnya usia, kondisi tubuh mengalami perubahan signifikan, termasuk penurunan massa otot dan kepadatan tulang atau osteoporosis. Pada banyak orang, terutama yang berusia di atas 40 tahun, keropos tulang bisa mencapai 20%.
BACA JUGA: 5 Tips Menjaga Kesehatan Mata saat Bekerja di Depan Komputer
BACA JUGA: Gerakan Olahraga 5 Menit untuk Jaga Kesehatan Jantung hanya dari Rumah
Kondisi ini menyebabkan lansia rentan terhadap patah tulang jika terjatuh, terutama pada tulang besar seperti femur (paha), yang memiliki risiko tinggi untuk menyebabkan komplikasi serius.
Ketika tulang besar ini mengalami patah, proses penyembuhan bisa berlangsung lama dan sering kali memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan.